Oleh : Bachtiar Adamy
Malam ketujuh bulan suci Ramadhan 1442 H
tak lama sehabis berbuka puasa
tiba tiba telpon selular berdering
Anakku Hafidh Rezeky bergegas
memperdengar nada dering ke telingaku
sesayub kudengar suara Asmah
dari kampung halaman
Sampaikan kabar duka
om, mama sudah pergi
meninggalkan kita
ketika senja akan beranjak tenggelam
Airmataku tak terasa pun jatuh berderai
Ya Allah Ya Malik, telah Engkau panggil
kakaku Aisyah ke pangkuanMu
di bulan suci
bulan penuh rahmat dan maghfirah
Aku tak sempat menatap wajah kakak yang terakhir kali
tak terjangkau jauh di rantau orang
Kecuali do’a kupanjatkan
ke hadiratMu ya Rahman
Maha Pengampun
ampunilah almarhumah kakaku Aisyah
Dan tempatkanlah di surgaMu nan indah
apalagi Engkau panggil di bulan mulia
agar lebih dekat dengan Mu
Engkau lebih sayang
dari pada kami
Selamat jalan kakaku
di peristirahatan terakhir
mengikuti jejak abangmu almarhum Hasbi
yang lebih dulu pergi tak kembali
Entah berapa lama jejak waktu berlalu lupa kucatat
hari tanggal dan bulan
meski sempat kujenguk
ketika almarhum terbaring
di rumah sakit Malahayati Medan
Kepada saudara sepupuku, Ipah, Asmah, Zahabii, dan adikmu bersabarlah
seperti sabar para nabi
Berdoalah selalu kepada ayah dan bundamu meski tak melihat lagi wajahnya yang murah tersenyum
Pasti engkau tak mendengar lagi suara lembut
ayah bunda ketika memapahmu
di waktu bayi hingga bisa membaca
dan menulis kata hingga kalimat
Tataplah wajah ayah bundamu
dalam do’a khusukmu selesai tahajud maupun sehabis shalat lima waktu
Yakinlah tak ada penghalang secuil pun, do’a panjangmu kepada kedua orangtuamu
begitu jua doa mereka
ketika masih bersamamu
Medan, 18 April 2021