Muara Teweh (Dayak News) – Dalam rapat paripurna penyampaian pemandangan umum fraksi terhadap pidato pengantar bupati mengenai raperda Perubahan APBD tahun anggaran 2023, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengemukakan beberapa pertanyaan, saran, dan pandangan kepada Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
Dalam pidato pengantar bupati, terungkap bahwa terjadi penambahan belanja dari sebelumnya sebesar Rp1.974.795.666.190, meningkat menjadi Rp2.260.190.126.453,00, dengan penambahan total sebesar Rp285.394.460.263. “Kami meminta penjelasan terkait sumber dana penambahan belanja ini dan bagaimana dana tersebut akan digunakan oleh SOPD serta tujuannya,” kata anggota Fraksi PPP, Nuryanto, pada hari Kamis, 7 September 2023.
Selain itu, Nuryanto juga meminta penjelasan mengenai perbaikan jalan Maranan – Sikan dan pembukaan jalan Sikan- Tumpung Laung, termasuk detail mengenai proses pelaksanaannya dan waktu penyelesaiannya.
Fraksi PPP juga menyoroti pengadaan pipa baja untuk tiang pancang jembatan Lemo dan Tumpung Laung-Sikan sebesar Rp 15.000.000.000, mengingat tinggal beberapa bulan lagi sebelum akhir tahun anggaran.
Nuryanto juga mencermati status SD yang berada di dusun Muntak Jaya Desa Tongka, yang hingga saat ini masih menimbulkan laporan dari masyarakat sekitar bahwa anak-anak bersekolah di balai desa dan rumah warga.
Lebih lanjut, Nuryanto mengungkapkan bahwa Kabupaten Barito Utara telah memiliki RSUD dengan gedung yang baru. Oleh karena itu, ia menyarankan agar rumah sakit tersebut dapat memenuhi harapan pemerintah sebagai rumah sakit rujukan DAS Barito. “Kami mengusulkan agar pemerintah daerah segera melengkapi tenaga medis spesialis baru dan meningkatkan tunjangan insentif daerah untuk dokter umum sebesar Rp10 juta perbulan dan dokter spesialis sebesar Rp40 juta perbulan, termasuk tenaga medis lainnya,” ujarnya.
Fraksi PPP juga menyarankan agar pemerintah daerah melaksanakan belanja modal dan kegiatan sesuai dengan RPJMD Barito Utara dan berdasarkan prioritas pembangunan daerah. “Kami masih berpendapat bahwa banyak belanja dan kegiatan yang dianggarkan oleh pemerintah daerah belum memadai dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini,” tandas Nuryanto.
Terakhir, Nuryanto merekomendasikan kepada Pemkab Barito Utara untuk mengalokasikan dana untuk meningkatkan kapasitas produksi instalasi air bersih yang saat ini beroperasi pada tingkat 130/detik, yang dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Muara Teweh. Perlu juga adanya regenerasi alat, mengingat beberapa alat tersebut sudah berusia sekitar 30 tahun. (ist)