Muara Teweh (Dayak News) – Masih banyak masyarakat yang mengeluhkan tingginya harga dan kelangkaan gas elpiji subsidi. Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Barito Utara belum mampu menerapkan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan sejak tahun 2021.
Harga jual elpiji subsidi masih tinggi dan bahkan melebihi harga HET yang ditetapkan oleh pemerintah. Warga telah lama mengeluhkan masalah ini, namun tampaknya pemerintah daerah belum mengambil tindakan yang tegas dalam mengatasi permasalahan ini di pasaran.
Meskipun telah dibentuk tim satuan tugas (satgas) tiga tahun yang lalu, Bupati Nadalsyah justru akan membentuk tim baru untuk penertiban harga gas elpiji.
Salah satu anggota dewan DPRD Barito Utara, H. Benny Siswanto, S.Sos, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Barito Utara, memberikan tanggapan terhadap hal ini dengan harapan agar pemerintah daerah dapat maksimal dalam menangani kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji subsidi 3 kg tersebut.
“Kami meminta pemerintah daerah dan jajarannya untuk dapat mengatasi keluhan masyarakat terkait tingginya harga dan kelangkaan gas tersebut. Hal ini sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat, terutama dalam pengeluaran untuk kebutuhan dapur,” ujar H. Benny Siswanto pada Selasa, 4 April 2023 sore.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pemerintah perlu bertindak tegas dan serius dalam menangani keluhan masyarakat tersebut. Jika ada praktik yang merugikan masyarakat terkait penjualan gas elpiji, maka perlu dilakukan pencabutan izin dan penegakan hukum yang tegas.
“Kita harus tegas jika ada pihak yang terlibat dalam praktik yang merugikan masyarakat terkait gas elpiji ini. Jika perlu, cabut izin dan berikan sanksi yang setimpal,” tegasnya. (ist)
