Kuala Kapuas (Dayak News) – Borneo Orangutan Survival (BOS) Mawas telah mengadakan lokakarya dan diseminasi di Aula Bappelitbangda Kapuas. Acara tersebut membahas potensi dampak pembangunan jalan lintas terhadap populasi dan habitat orangutan serta satwa liar lainnya di Desa Tumbang Muroi, Tanjung Kalanis, hingga Mantangai Hulu.
Anggota DPRD Kapuas, Darwandie, yang juga hadir dalam acara tersebut mengapresiasi karena menjadi wadah diskusi terkait upaya mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana dan konflik terkait pembangunan jalan lintas kabupaten sepanjang 61 km yang sedang dilaksanakan.
Darwandie menambahkan bahwa kelembagaan adat yang ada di tingkat desa harus diperkuat agar konflik dengan satwa liar bisa dicegah. Ada regulasi dan anggaran yang memungkinkan untuk melakukan pengawasan setiap hari. Dengan kondisi yang ada, masyarakat bisa bersahabat dengan satwa yang muncul di lingkungan mereka atau sebaliknya, asalkan lembaga ini diatur dengan baik.
Menurut Darwandie, kekhawatiran BOS Mawas sebenarnya sedikit saja. Namun, harus dihindari agar masyarakat tidak kebingungan dalam berhubungan dengan satwa liar, termasuk orangutan, jika akses jalan ini dibuka. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi harus dilakukan dengan baik dan pelaksanaannya harus dipantau secara terus-menerus. (Rob/Den)