Pangkalan Bun (Dayak News) – Wakil Ketua II DPRD Kobar tanggapi kasus pemukulan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, (5/6).
Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman, menanggapi serius kasus pemukulan yang viral di media sosial tersebut mengingat dunia pendidikan saat ini sedang berubah menuju dunia yang ramah bagi anak atau dengan kata lain tanpa kekerasan fisik.
“Intinya tindakan itu bukan merupakan contoh perilaku yang baik bagi tenaga pendidik, karena melakukan kekerasan kepada anak didiknya,” ucap Bambang pada Minggu (5/6).
Bambang menilai cara mendidik seperti kekerasan fisik sebagai sesuatu yang tidak baik dan tidak beretika dan menyampaikan bahwa hal semacam ini menjadi perhatian bersama, yaitu bagaimana cara mendidik yang baik dan memberikan teguran sepantasnya pada anak didik.
Bambang juga memberikan pujian kepada dinas terkait yaitu Disdik Kalteng dan Komisi Perlindungan Anak dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kobar yang juga ikut terlibat dalam penyelesaian masalah ini dan berharap kasus yang sama tidak terulang kembali kedepannya.
“Semoga kasus ini tidak terulang lagi di Kobar. Mari bersama-sama kita wujudkan sekolah di Kobar merupakan sekolah ramah anak,” pungkas Bambang. (Jef)