Truk Bermuatan Cangkang Sawit Amblas di Jembatan Tatas, DPRD Kobar Desak Dinas PUPR Perbaikan Segera

oleh -
oleh
Truk Bermuatan Cangkang Sawit Amblas di Jembatan Tatas, DPRD Kobar Desak Dinas PUPR Perbaikan Segera 3

Pangkalan Bun (Daysk News) – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), tepatnya di Jembatan Tatas, RT 26, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan (Arsel). Sebuah truk bermuatan cangkang sawit amblas saat melintasi jembatan yang baru saja dibuka dua hari sebelumnya. Peristiwa ini memicu gelombang kekecewaan dan kekhawatiran masyarakat, serta mendorong respons cepat dari Anggota DPRD Kobar.

Muhammad Isro Wahyudin, Anggota DPRD Kabupaten Kobar, dengan tegas mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar untuk segera melakukan perbaikan. “Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas PUPR. Masalah ini harus menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan pengguna jalan,” ujar Isro dalam keterangannya pada Jumat (30/11/24).

Truk Bermuatan Cangkang Sawit Amblas di Jembatan Tatas, DPRD Kobar Desak Dinas PUPR Perbaikan Segera 4

Jembatan Tatas dikerjakan oleh CV. Cakrawala Thrikarsa Abadi dengan nilai kontrak mencapai Rp 506 juta. Namun, kualitas pekerjaan mulai dipertanyakan publik setelah insiden ini. Masyarakat merasa kecewa dan khawatir akan kondisi infrastruktur yang seharusnya mendukung mobilitas warga.

Marsono, salah satu warga setempat, mengungkapkan kekecewaannya.

“Baru dua hari dipakai, sudah rusak begini. Apalagi sampai membuat truk amblas. Ini jelas mengecewakan,” kata Marsono dengan nada geram.

Hingga saat ini, upaya konfirmasi kepada Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kobar, Suradi, belum membuahkan hasil. Pihak kontraktor, CV. Cakrawala Thrikarsa Abadi, juga belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Sikap diam ini semakin memicu kekecewaan masyarakat yang menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah daerah dan pihak pelaksana proyek.

Masyarakat berharap pemerintah daerah tidak hanya memperbaiki jembatan, tetapi juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kontraktor. Kejadian ini dianggap sebagai tanda lemahnya pengawasan kualitas pekerjaan, yang jika dibiarkan dapat membahayakan keselamatan publik di masa depan.

BACA JUGA :  DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat Gelar Rapat Paripurna ke-3, Tetapkan Pimpinan dan Komposisi Fraksi Periode 2024-2029

“Dinas PUPR harus turun langsung ke lapangan dan memastikan perbaikan segera dilakukan. Kontraktor juga harus dievaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tambah Wahyu.

Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah untuk lebih memperketat pengawasan terhadap proyek infrastruktur, terutama yang menyangkut keselamatan publik. Sementara itu, masyarakat Kobar menanti langkah konkret dari Dinas PUPR dan pihak terkait untuk segera memperbaiki kerusakan Jembatan Tatas dan memulihkan kepercayaan publik. (GST).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.