Palangka Raya (Dayak News) – Pada Agustus 2022, berdasarkan dua kota acuan, Palangka Raya dan Sampit, terjadi deflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,88.
Dari 90 kota IHK, 11 kota mengalami inflasi dan 79 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 114,65 dan deflasi tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen dengan IHK sebesar 115,34.
Deflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Agustus 2022 terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (2,52 persen), kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,40 persen), kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,22 persen) dan kelompok transportasi (0,01 persen).
Inflasi tahun kalender (Agustus 2022 terhadap Desember 2021) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 4,70 persen dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 6,94 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Agustus 2022 antara lain cabai rawit, tomat, minyak goreng, angkutan udara, bioskop, ikan tongkol/ambu-ambu, daging babi, kacang panjang, ikan gabus, dan emas perhiasan.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Agustus 2022 antara lain beras, bahan bakar rumah tangga, sekolah menengah pertama, pelumas/oli mesin, solar, tarif listrik, sewa rumah, semen, makanan ringan/snack, dan teh siap saji.
Turunnya harga-harga komoditas cabai rawit dan harga tiket bioskop turut mempengaruhi terjadi deflasi bulan Agustus 2022.
Demikian antara lain penyampaian Berita Resmi Statistik (BRS) dari Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, yang disampaikan oleh kepala kantor, Eko Marsoro, kepada sejumlah instansi undangan dan sejumlah media di ruang V-Con BPS, Kamis (1/9) siang. (CPS)