Palangka Raya (Dayak News) – Deflasi atau penurunan harga konsumen menjadi gambaran umum nasional selama Oktober 2022 ini. Dari 90 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK), 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota sisanya mengalami inflasi.
Deflasi gabungan di Kalteng itu masing-masing oleh deflasi di Palangka Raya sebesar 0,07 persen dan Sampit sebesar 0,01 persen. Penurunan indeks kelompok transportasi (0,55 persen), kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,24 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,08 persen), kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,07 persen) dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,03 persen).

Demikian antara lain, rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Selasa (1/11), yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, kepada sejumlah media pers, di ruang V-Con BPS Kalteng, Jl. Pierre Tendean.
Mempertimbangkan deflasi gabungan itu, maka inflasi tahun kalender (Oktober 2022 pada Desember 2021) tercatat sebesar 5,89 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 pada Oktober 2021) sebesar 7,10 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Oktober 2022 antara lain beras, kacang panjang, rokok kretek, daging ayam ras, kangkung, pisang, mie instan, bensin, ketimun, dan semangka.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi (penurunan harga) antara lain, angkutan udara, bawang merah, minyak goreng, cabai rawit, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, telur ayam ras, perhiasan, tomat, cabai merah, dan telepon seluler.
Disampaikan pula oleh Eko bahwa terjadi dampak signifikan penurunan harga gas tabung melon (3 Kg) yang sempat menggila naik pada bulan September lalu, oleh Surat Edaran dari Gubernur Kalteng bagi penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan juga oleh PT. Pertamina yang melakukan Pasar Penyeimbang. Hal itu yang terlihat dari sumbangan deflasi dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga disebut di atas. (CPS)