SOPIAN ADAMI : SEKTOR PERIKANAN KOTA LHOKSEUMAWE SANGAT POTENSIAl BUTUH INVESTOR

oleh -
SOPIAN ADAMI : SEKTOR PERIKANAN KOTA LHOKSEUMAWE SANGAT POTENSIAl BUTUH INVESTOR 1

Medan (Dayak News) — Sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sumber pen dorong pertumbuhan ekonomi daerah.Tak bisa dipung kiri suluruh wilayah di tanah air me miliki po tensi yang cukup menjanjikan itu.

Tak terkecuali Provinsi Aceh dengan berbagai kabupaten/kotanya.Seperti halnya Aceh Utara dan Lhokseiumawe memiliki potensi di sektor kelautan dan perikanan.

Hanya saja tinggal lagi bagaimana kita berko laborasi untuk menggerakkan sumberdaya laut, manusia (SDM), investasi dan tehnologi untuk meningkat pendapatan daerah di sektor perikanan” kata pemerhati ekonomi dan per bankan, Sopian Adami,SH ketika berbincang-bincang seputar pembangunan potensi daerah dengan media ini di Medan, Senin 29/5/2023.

Kalau berbicara sektor perikanan sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi, lantas sejauh.mana pemerintah turun tangan membangun dan mengebangkan sektor perika nan sebagai komoditas andalan ekspor.

Sopian Adami yang juga pengacara kondang ini tidak menampik bahwa meningkatkan pen dapatan daerah dan masyarakat nelayan di daerah yang notabene cukup.potensial tidak gampang seperti dibayangkan.

“Mengembangkan sektor perikanan termasuk teknologinya memang tak mudah. Soalnya membutuhkan investasi.tak sedikit. Lantas apa kiat pemerintah untuk menggandeng in vestor berinvestasi di sektor perikanan dan ke lautan secara signifikan,” ujar putra Aceh yang berdomisili di Lhokseumawe ini.

Membangun sektor perikanan termasuk indus tri pengolahan ikan dan lainnya lanjut Sopian Adami harus membuka pandai mem buka pintu lebar-lebar bagi investor baik lokal mau pun asing untuk mempercepat gerak.lang kah pemerintah sendiri.

“Lantas apa saja sudah.dipersiapkan pe me rintah daerah setempat untuk.menggaet inves tor ,misalnya regulasi dan kemudahan ber investasi secara mapan. Hal ini menjadi pen ting bagi iklim investasi dan kenyamanan investor sendiri,” ujarnya

BACA JUGA :  Masyarakat Perlu Cermati Uang Mutilasi

Sebab membangun sektor perikanan yang mampu memakmurkan masyarakat memerlu investasi yang memadai seperti halnya di ber bagai daerah lain di tanah air yang sudah mengalami kemajuan di sektor perikanan dan industri.pengolahan ikan.

Namun, Sopian Adami juga mengapresiasi kinerja instansi terkait setelah melihat data Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (KPPP) Kota Lhokseumawe, tahun 2021 bahwa produksi budidaya perikanan sudah mulai berkembang. Namun kegiatan sektor ke lautan dan perikanan Kota Lhok seu mawe cenderung belum terspesialisasi.

Artinya harus diakui belum mampu mem produksi komoditas perikanan tertentu, karena sumberdaya manusia, teknologi dan kelem bagaan perikanan belum berkembang. Soal nya ada tiga prioritas dari beberapa alternatif strategi pengembangan beberapa sektor.

Antara lain peningkatan kualitas sumber daya.manusia (SDM). Hal ini untuk mendu kung pengembangan sektor kelautan dan pe rikanan secara terpadu. Lalu bagaimana dengan teknologi tepat guna agar dapat meng hasilkan produksi perikanan yang memenuhi standar ekspor ?

Ada tiga prioritas dari beberapa alternatif strategi pengembangan sektor ini yaitu kerjasama antara pemerintah,.pengusaha peri kanan dari masyarakat juga perlu dalam rangka memonitor pemanfaatan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.

Sektor perikanan ini didukung oleh lokasi dan hasi.laut yang diperoleh nelayan atau para petambak Adapun.peluang investasi menurut catatan KPPP yang dapat dilakukan di kota Lhokseumawe yaitu di sektor perikanan bu didaya industri udang/ikan, rumah makan, per dagangan ikan, dan rumah makan seafood

Sopian Adami berpendapat, sektor perikanan dan kelautan ke depan harus menjadi pe rioritas KPPP. Bukan cuma di sektor.peri kanan budidaya sehingga Lhokseumawe mam pu bersaing dengan daerah lain paling tidak dengan Sibolga Sumatera Utara.

Sebab,.potensi sektor perikanan dan kelautan di Lhokseumawe khususnya dan Aceh Utara umumnya masih sangat.menjanjikan. Hanya saja bagaimana mendatang investor untuk menanamkan modal. Tak cuma itu, para ne layan juga perlu mendapat pelatihan terutama di bidang teknologi tepat guna.

BACA JUGA :  Miniso Tebesar se-JABODETA hadir di Mall Alam Sutera

Menyinggung perkembangan nelayan, Sopian Adami menunjukkan Laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bahwa jumlah nelayan budidaya di Indonesia mencapai 2,23 juta orang pada 2020. Jumlah itu turun 10,44% dari tahun sebelumnya sebanyak 2,49 juta orang.

Berdasarkan provinsinya, jumlah nelayan budidaya di Indonesia paling banyak di Jawa Barat, yakni sebanyak 379,98 ribu orang pada 2020. Sedangkan, jumlah nelayan budidaya paling sedikit berada di DKI Jakarta, yakni sebanyak 1,31 ribu orang. Berarti Lhok seumawe juga perlu digenjot lagi

Berdasarkan jenisnya, secara nasional jumlah nelayan budidaya tawar merupakan yang paling banyak, yakni mencapai 1,54 juta orang pada 2020, diikuti nelayan budidaya payau sebanyak 401,84 ribu orang, dan nelayan budidaya laut sebanyak 287,73 ribu orang.

Adapun secara tren, jumlah nelayan budidaya di Indonesia cenderung menurun sejak 2012. Saat itu jumlah nelayan budidaya tercatat sebanyak 4,53 juta orang.

“Penurunan sangat signifikan mencapai 15,33% yakni menjadi 3,83 juta orang terjadi pada 2013. Jumlah nelayan budidaya pun terus menurun hingga 2020. Penurunan ini juga termasuk di Aceh,” pungkas Sopian Adami mengutip data KKP. tersebut. (Bachtiar adamy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.