ARTON S DOHONG SIAPKAN SERAHKAN TONGKAT KEPEMIMPINAN GUMAS

oleh -
oleh
ARTON S DOHONG SIAPKAN SERAHKAN TONGKAT KEPEMIMPINAN GUMAS 1
Bupati Arton S Dohong didampingi Istri serta Wabup Rony Karlos didampingi Istri menerima ucapan perpisahan dari anggota DPRD serta pejabat dan ASN lainnya.(Foto/Ist).

Kuala Kurun, 25/5/5/19 ( Dayak News). Bupati Gunung Mas (Gumas) Arton S Dohong kini tengah mempersiapkan diri menghadapi alih kepemimpinan Gumas untuk Bupati terpilih Jaya S Monong.

Diakhir masa jabatan itu dia menerima ucapan selamat penuh haru dari kalangan dewan dan ASN, Kamis (23/5/19).

Bupati Arton S Dohong dalam momentum itu menyatakan, tantangan bagi Bupati terpilih Gumas Jaya S Monong dan Wakil Bupati Efrensia LP Umbing selama lima tahun ke depan diantaranya merubah pola pikir masyarakat.

Dikatakan, tantangan beliau berdua, bagaimana membentuk pola pikir masyarakat yang berkarakter, pola pikir masyarakat yang bersinergi dengan pemerintah. Itu sangat penting dan itu harus dibentuk, katanya saat dibincangi wartawan selepas upacara peringatan hari jadi ke 62 Provinsi Kalteng di halaman kantor Bupati Gumas di Kuala Kurun.

Arton S Dohong mengakui kalau dikepemimpinan dirinya dan Wabup Rony Karlos, perubahan pola pikir masyarakat Gumas masih kurang berhasil mereka lakukan.

“Kami kurang berhasil, dan kami belum mendapatkan gambaran berapa persen progres pola pikir yang berhasil kami lakukan. Merubahan pola pikir itu cukup berat,” kata Arton

Dikatakan, pembangunan secara fisik hal yang mudah. “Ada uang tinggal kita rencanakan, tapi merubah pola pikir masyarakat itu, kendatipun ada uang, itu tidak mudah,” tambahnya.

Dengan makin banyaknya tantangan ke depan dia berharap pola pikir masyarakat akan terbuka. Salah satu perubahan pola pikir itu, yakni beralih dari usaha menambang emas ke usaha lainnya yang lebih baik dan tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup.

“Saya berharap di kepemimpinan Pak Jaya dan Bu Efrensia, masyarakat yang menambang emas dapat semakin berkurang. Juga ketergantungan dengan penjual sayur keliling yang menggunakan motor dan mobil, kiranya dapat dikurangi. Masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan yang ada untuk menanam sayur-sayuran, lombok dan kebutuhan lainnya,” katanya.(Dayak News/AI/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.