BAPPEDALITBANG GUNUNG MAS TELITI LAHAN KRITIS BEKAS PERTAMBANGAN RAKYAT UNTUK KAWASAN PERTANIAN DAN WISATA EDUKATIF

oleh -
oleh
BAPPEDALITBANG GUNUNG MAS TELITI LAHAN KRITIS BEKAS PERTAMBANGAN RAKYAT UNTUK KAWASAN PERTANIAN DAN WISATA EDUKATIF 1
Bupati Gunung Mas Jaya S Monong (tengah) didampingi Wakil Bupati Efrensia LP Umbing menyerahkan piala dan hadiah lomba inovasi perangkat daerah kepada Kepala Bappedalitbang Yantrio Aulia di Kuala Kurun. (foto/Ist))

Kuala Kurun (Dayak News) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng), sedang melakukan penelitian terhadap lahan kritis bekas pertambangan rakyat. Lahan kritis ini terletak di wilayah Desa Tanjung Riu dan Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun.

Menurut Kepala Bappedalitbang Kabupaten Gunung Mas, Yantrio, penelitian ini dilakukan melalui program inovasi Mahantis yang merupakan singkatan dari “manfaatkan lahan kritis”. Program Mahantis merupakan bagian dari partisipasi Bappedalitbang dalam ajang inovasi daerah tingkat kabupaten.

Bappedalitbang Gunung Mas bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya untuk meneliti kemungkinan pemanfaatan lahan kritis bekas pertambangan rakyat di Tanjung Riu dan Tumbang Lampahung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan kritis tersebut dapat dikembangkan, baik untuk budi daya tanaman maupun perikanan dengan jenis dan metode tertentu.

“Lahan tersebut juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata edukatif,” ujar Yantrio. Rabu (28/6/2023).

Dalam menjalankan program Mahantis, Bappedalitbang Gunung Mas melibatkan masyarakat pemilik lahan. Meskipun terbilang tantangan berat, mereka memberikan edukasi kepada masyarakat agar bersedia menjalankan program tersebut.

“Kami mendekati tokoh masyarakat, kepala desa, dan lainnya, dan ternyata mereka setuju. Lebih baik lahan tersebut dibangun melalui program Mahantis daripada menjadi tidak produktif. Program ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat,” ungkap Yantrio.

Selanjutnya, Bappedalitbang Gunung Mas memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara pengelolaan lahan kritis agar dapat dimanfaatkan untuk budi daya tanaman, perikanan, dan wisata edukatif.

“Inovasi ini dimulai efektif sejak tahun 2022 dan tidak akan selesai dalam satu atau dua tahun ke depan. Program ini akan terus berjalan di masa mendatang. Dengan komitmen masyarakat terhadap perencanaan awal, program ini pasti akan berhasil,” tambah Yantrio.

BACA JUGA :  JANGAN TAKUT DENGAN TERORISME INI KATA KAPOLSEK KURUN

Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong, memberikan apresiasi kepada Bappedalitbang atas program Mahantis yang berhasil meraih juara pertama dalam lomba inovasi tingkat kabupaten. (Ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.