CURHAT PASIEN REAKTIF HASIL RAPID TEST ISOLASI MANDIRI DI GUMAS

oleh -
oleh
CURHAT PASIEN REAKTIF HASIL RAPID TEST ISOLASI MANDIRI DI GUMAS 1

Kuala Kurun, 19/6/2020 ( Dayak News). Hendra (26) Pemuda di Kuala Kurun, dia merasa terabaikan atas status reaktif Covid-19 yang didapatnya saat mengikuti rapid test masal pada tanggal 10 Juni 2020 lalu.

Pegiat pers tersebut menilai, dirinya tidak merasakan kehadiran tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 selama menjalani isolasi mandiri. Tidak pernah didatangi atau pun dihubungi oleh tim medis terkait status reaktif tersebut.

Padahal nomor telepon sudah diminta saat pendataan swab test.
“Awalnya saya menjalani rapid test massal di taman Kota Kuala Kurun dan hasilnya reaktif. Keesokan harinya saya mengikuti swab test di RSUD Kuala Kurun. Setelah itu saya melakukan isolasi mandiri sementara menunggu hasilnya keluar,” ujarnya, Jumat (19/6/2020).

Selama menjalani isolasi, dia membatasi interaksi sosial dengan keluarga dan orang terdekatnya. Bahkan sempat meminta isteri dan anaknya pulang kampung, mengantisipasi potensi penularan virus tersebut.

“Sepekan jalani isolasi di rumah, saya merasa cemas dan terus menanyakan terkait hasil tes swab melalui WA kepada Dinas Kesehatan Gunung Mas, dan tidak ada respon,” bebernya.

Lantaran tidak dapat bersosialisasi dan mencari nafkah selama delapan hari, akhirnya pada Kamis 18 Juni 2020 dirinya kembali menanyakan hasil swab kepada temannya yang juga mengikuti test.

“Dia bilang hasilnya sudah keluar. Karena penasaran, orang tua saya pun berinisiatif ke Dinas kesehatan untuk memastikan hasil punya saya apa positif atau negatif. Namun jawaban yang didapat bahwa data swab punya saya telah hilang,” tuturnya.

Kenyataan tersebut membuatnya tambah gelisah sekaligus kesal, mengingat berdasarkan data bahwa pasien positif Covid-19 di Kabupaten Gumas kian bertambah.

BACA JUGA :  IRT CANTIK DI GUMAS NGERI SEDAP, TERNYATA JUAL SABU

“Kabar terbaru dari petugas tes swab tadi malam, hasil punya saya dan satu orang lainnya memang belum keluar. Yang jadi pertanyaan, kenapa punya orang lain sudah keluar padahal melakukan tesnya bersaman,”tambahnya dengan sedih.

Juru bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Gumas, Maria Efianti mengatakan pada tanggal (16/6/2020) dia lihat didaftar belum masuk dan harusnya memang sudah keluar.

Saat ini masih ada 2 sampel yg belum keluar hasilnya Dinkes Gumas coba konfirmasi ke Palangka Raya, dimana pemeriksaannya di RSUD Doris Sylvanus.(ES/Den).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.