PENYUNTIKAN VAKSIN COVID-19 DI GUMAS DIMULAI DENGAN BUPATI

oleh -
oleh
PENYUNTIKAN VAKSIN COVID-19 DI GUMAS DIMULAI DENGAN BUPATI 1

Kuala Kurun, 2/2/2021 (Dayak News). Kegiatan Pencanangan Penerima Layanan Vaksinasi Covid-19 Secara Simbolis Kabupaten Gunung Mas Tahun 2021 resmi di mulai hari ini, Senin (1/2/2021) di UPT. Puskesmas Tampang Tumbang Anjir Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.

Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong menjadi orang pertama di Kabupaten Gunung Mas yang disuntik vaksin Covid-19. Bersama Bupati, juga dilakukan vaksinasi kepada anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Perangkat Daerah serta 20 Tenaga Kesehatan.

PENYUNTIKAN VAKSIN COVID-19 DI GUMAS DIMULAI DENGAN BUPATI 2

“Pandemi Covid-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia pada umumnya yang terlihat dari penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan. Hal ini disebabkan prioritas pada penanggulangan pandemi Covid-19 serta adanya kekhawatiran masyarakat dan petugas terhadap penularan Covid-19,” ungkap Bupati

Melalui kegiatan Kick Off Vaksinasi Covid-19 yang dikuti oleh pimpinan dan beberapa pejabat daerah, saat ini Bupati mengajak seluruh tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik di Kabupaten Gunung Mas yang akan menerima layanan vaksin periode Januari – April 2021 serta seluruh masyarakat Kabupaten Gunung Mas yang berusia 18 – 59 tahun pada saatnya nanti supaya tidak ragu untuk divaksin.

Karena vaksin yang disiapkan Pemerintah sudah dilakukan uji klinik, dan diterbitkan Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi Halal oleh MUI. Sehingga untuk kualitas, keamanan dan kehalalan vaksin terjamin.

PENYUNTIKAN VAKSIN COVID-19 DI GUMAS DIMULAI DENGAN BUPATI 3

Langkah terbaik yang harus kita lakukan adalah fokus untuk memutuskan mata rantai penularannya dengan cara yang tepat, cepat dan akurat. Strategi terbaiknya adalah dengan menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan dengan perubahan perilaku sebagai ujung tombak.

Dokter, perawat dan tenaga medis yang jumlahnya terbatas merupakan benteng terakhir pengendalian Covid-19.

Kita harus melibatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, untuk melakukan perubahan perilaku agar bisa memenangkan peperangan ini.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Gunung Mas menjadi garda terdepan dengan menerapkan 3 utama perubahan perilaku yaitu wajib menjaga Iman, Aman dan Imun. Iman dimaknai dengan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing”.

“Aman diartikan sebagai kepatuhan totalitas terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang dikenal dengan istilah 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghidari kerumanan, serta mencuci tangan pakai sabun), sedangkan Imun harus dijaga diantaranya dengan mengonsumsi makanan bergizi, menjaga kesehatan mental, rajin berolahraga, dan beristirahat yang cukup. Dalam konteks aman, perilaku wajib 3M harus menjadi kebiasaan seluruh masyarakat Kabupaten Gunung Mas, tanpa terkecuali,” ucapnya saat menyampaikan sambutannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas Maria Efianti mengatakan data yang dihimpun dari media Kompas, Indonesia tertinggi penambahan kasus Covid-19, pandemi membawa dampak pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Untuk pengendalian pandemi pemerintah menerapkan strategi : 3T, 3M dan vaksin.

Data sebaran Covid-19 di Kabupaten Gunung Mas per 01 Februari 2021, jumlah konfirmasi 353 orang, sembuh/selesai isolasi 273 orang, dirawat 73 orang sedangkan yang meninggal dunia 7 orang.

“Jumlah ketersediaan vaksin tahap I di Kabupaten Gunung Mas saat ini, vaksin termin 1 dan 2 adalah 1880 (vial) yang menjadi prioritas penerima vaksin tahap I adalah tenaga kesehatan dan petugas layanan publik dengan total sebesar 70.000 orang,” ungkapnya. (PR/AI/Den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.