Kuala Kurun (Dayak News) Perusahaan PT. Investasi mandiri di Desa Tumbang Lampahung yang beroperasi di bidang penambang sirkon, saat ini menjadi polemik di masyarakat sekitar, yang mana ada beberapa hal yang sampai saat ini menjadi pertanyaan publik.
Kades Desa Tumbang Lampahung Iden, memaparkan terkait polemik yang dirasakan oleh masyarakatnya, Kades menyampaikan bahwa selama beroperasi di desa mereka, dari pihak pimpinan perusahaan PT.Investasi Mandiri belum pernah memperkenalkan diri maupun menyampaikan terkait aktivitas apa yang akan di lakukan di desanya, maka hal tersebutlah yang di anggapnya tidak ada etikat baiknya.
“Kalau tanggapan kami dari pihak pemerintah desa memang dari awal ini perusahaan bisa dikatakan hampir tidak memiliki etika baiknya, karena selama masuk di Desa Tumbang Lampahung dari pihak pimpinan perusahaan tidak pernah sekalipun menyampaikan terkait apa yang menjadi tujuan mereka di daerah tersebut, sehingga kami dari pemerintah desa dibuat bingung”.
Sambungnya Kades Tumbang Lampahung juga menyampaikan bahwa yang sampai saat ini menjadi masalah adalah terkait pembebasan lahan yang dilakukan oleh pihak perusahaan, Karena dari pihak PT.Investasi Mandiri melarang masyarakat setempat mencari sirkon secara manual di sungai yang berada daerah tersebut, adapun bahwasannya dalam hal ini pemahaman masyarakat bahwa jalur sungai tidak ada batas kepemilikan dari pihak manapun.
Iden juga menyampaikan bahwa sebelumnya sudah dilakukan upaya untuk berkomunikasi ke pihak pimpinan perusahaan, melalui humas perusahaan tersebut namun sampai saat ini jawaban dari pihak perusahaan akan disampaikan, namun tidak pernah terealisasi adanya pertemuan antar pihak pimpinan perusahaan dengan pemerintah desa setempat, hal tersebutlah yang sampai saat ini membuat dilematik serta bingung Pemerintah Desa Tumbang Lampahung mengambil sikap,.
Jumat 24 Februari 2023 saat dihampiri oleh beberapa media, di lokasi pertambangan sirkon, pihak perusahaan PT Investasi Mandiri tidak dapat memberikan keterangan terkait persoalan maupun pertanyaan tersebut dikarenakan posisi orang yang memiliki hak untuk menjawab tidak ada di tempat, ungkap salah satu admin perusahaan. (RM)
