BETANG TUMBANG BOKOI MEMBUTUHKAN PERHATIAN PEMERINTAH

oleh -
oleh
BETANG TUMBANG BOKOI MEMBUTUHKAN PERHATIAN PEMERINTAH 1

Kuala Kapuas, 6/4/19 (Dayak News). Keberadaan situs huma betang di desa Tumbang Bokoi, Kecamatan Mandau Talawang kondisinya kini sangat memprihatinkan. Menyelamatkan aset ini sangat diharapkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kapuas maupun pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Situs ini berada di sebuah desa di Kecamatan paling hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas. Menjangkaunya memerlukan waktu delapan jam dari kota Palangka Raya, ibukota Kalteng.
Di Desa Tumbang Bokoi ini sempat dibangun Huma Betang pada jamannya. Kini sudah menjadi bangunan tua. Dalam catatan sejarah, Huma Betang itu peninggalan seorang Tokoh Dayak bernama SINGA TAWA (Alm) .
Bangunan yang dulu kala dibanggakan masyarakat desa tersebut, sekarang kondisinya sangat memprihatinkan.
Kristian Stefanus, Sekretaris Kedemangan Kapuas Hilir juga pengamat sosial budaya dalam keterangannya pada Dayak News Online mengatakan, berdasarkan informasi dari keluaga yang mendiami Huma Betang itu sekarang, terakhir ada mendapat bantuan rehab atap oleh DISBUDPORA Kabupaten Kapuas pada tahun 2017.
Dikatakan, itupun jauh dari yang diharapkan.Sebuah bangunan yang memiliki nilai sejarah dan mengandung unsur seni adat dan budaya bagi sukuDayak ini, jika dilihat dari sisi arsitektur dalam kondisi keterbatasan teknologi.
Namun demikian, masih bisa membangun sebuah Rumah Betang dalam kodisi serba terbatas dengan nilai harga yang serba mahal suatu yang bisa menjadi kebanggan.
Bangunan mengandung unsur budaya tinggi yang di wariskan untuk generasi penerus ini hendaknya supaya dapat secepatnya didaftarkan sebagai situs budaya di Kementrian Museum dan Purbakala dengan surat keputusan tetap.
Hal ini dianggap perlu, agar ada yang bertanggung jawab, termasuk juru rawat dan juru kunci khusus. Sehuhungan hal ini mengharap agar dinas terkait di Kabupaten Kapuas atau Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah bisa turun langsung ke lapangan melihat kondisi Betang Tumbang Bokoi.
Jika sudah bisa melihat langsung bisa dijadikan bahan mengusul rehap permanen dan pembuat pagar pengaman serta penataan lokasi sekitar agar lebih menarik.
Menurut tokoh adat Kabupaten Kapuas ini, perlu ada usulan dana rutin untuk pemeliharaan kepada Bapak Bupati Kapuas Ir. Ben Brahim S. Bahat, MM, MT atau Kepada Bapak Gubernur Kalimantan Tengah H.Sugianto Sabran termasuk dinas terkait guna situs itu terpelihara dengan baik.
Kalau sudah dikelola situs bernilai tinggi itu cukup menarik bagi wisatawan datang ke desa Tumbang Bokoi, sambil melihat wisata alam yang tidak bisa didapatkan di tempat lain.( Dayak News/PR/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.