CORNELIS: MASYARAKAT DAYAK JANGAN IKUTAN PEOPLE POWER

oleh -
oleh
CORNELIS: MASYARAKAT DAYAK JANGAN IKUTAN PEOPLE POWER 1

PONTIANAK, 21/5/19 (Dayak News). Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Drs Cornelis MH mengatakan, soal hasil pelaksanaan Pemiihan Presiden dan wakil Presiden serta Pemilihan legislatif agar dipercayakan kepada penyelenggara Pemilu yaitu KPU. Selanjutya jika ada permasalahan dalam Pemilu agar disampaikan kepada Bawaslu, MK dan kepada aparat penegak hukum yang sudah ditentukan oleh negara.

Hal itu dikatakan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Drs Cornelis MH saat pembukaan perayaan Gawai Dayak ke 34 di rumah Rada’ng Pontianak pada Senin (20/5).

Ia mengatakan, soal hasil Pileg agar kita percayakan kepada penyelenggara Pemilu. Kita tidak perlu menjadi parlemen jalanan dan jangan ikut ikutan dengan “people power” karena hal itu tidak perlu.

“Urusan people power atau power people adalah urusan orang sana saja kita di Kalbar ini tenang tenang sajalah dan itu urusan orang sana saja tidak perlu kita ikut ribut,” katanya

Disis lain ia menambahkan, dalam pelaksanaan gawai Dayak ini, orang Dayak diharapkan tidak menjadi beban negara, sebab sekarang ini masih menjadi beban. Hal ini dapat dilihat dari tingkat angka kemiskinan yang masih tinggi, SDM kita masih rendah inilah yang menjadi tantangan kita supaya ke depan kita dapat meningkatkan SDM dan mampu bersaing dengan saudara kita yang lain.
Untuk itu generasi mudah Dayak jangan hanya mengeluh dan hanya bersungut sungut. Tetapi harus bekerja dan berjuang terus sehingga kita bisa maju dan bersaing dengan saudara yang lain.

Pelaksanaan Gawai Dayak yang disatukan di tingkat provinsi dan sudah ke 34 tahun ini adalah dalam rangka efisiensi dan membangun masyarakat Dayak yang lebih maju. Sehingga kita tidak melaksanakan gawai di setiap kampung dan dalam satu bulan.

BACA JUGA :  FESTIVAL CAP GO MEH JADI TUJUAN WISATA INTERNASIONAL

Jadi saat Gubernur yang lalu, berpikir bagaiamana untuk melaksanakan Gawai Dayak secara efisien dan menghemat. Artinya jika sudah dilaksanakan di provinsi maka jangan ada lagi gawai di daerah.

Ia menambahkan, pihaknya yang menjabat sebagai Presiden Adat Dayak hanya pengabdian dalam rangka pecepatan pembangunan masyarakat Dayak di Indonesia sehingga tidak ketinggalan dengan yang lain.

Dikatakan demikian karena yang membangun kita adalah dari kita sendiri atau dari kaum kita dan bukan orang lain.
Untuk itu diharapkan pelaksanaan gawai ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan kepada generasi muda hendaknya dapat memikirkan sesuatu yang bermanfaat dan meningkatkan ekonomi.

Jika melihat pelaksanaan gawai ke 34 ini, terkesan kurang promosi, sebab jumlah orang yang datang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. oleh sebab itu harus dievaluasi sehingga dimasa yang akan datang dapat lebih baik lagi.
Untuk itu gawai Dayak harus dipromosikan dengan baik sehingga semua masyaraat khususnya warga se Kalimantan bisa datang melihat gawai.

Secara umum masyarakat seluruh Indonesia dapat mengetahui dan datang menyaksikan Gawai Dayak.
Selanjutnya terkait dengan pesan Gubernur Kalbar untuk memperjuangkan pembangunan Kalbar, pihaknya akan merespon dengan baik. Artinya jika suhda dilantik menjadi anggota DPR RI dan Jokowi menjadi presiden maka pihaknya akan meminta kepada presiden agar anggaran pembangunan di Kalbar dinaikkan. (Dayak News/SOS/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.