YANSEN BINTI: JUKIR PAKAI BAJU DAYAK PELECEHAN

oleh -
oleh
YANSEN BINTI: JUKIR PAKAI BAJU DAYAK PELECEHAN 1

Palangka Raya, 22/1/20 (Dayak News). Salah satu tokoh Dayak, Yansen Binti menyatakan keberatannya kalau juru parkir (Jukir) diwacanakan mengenakan pakaian adat khas Dayak berupa lawung dan rompi.

“Bukan merendahkan jukir, tapi penggunaan pakaian khas Dayak itu bukan sembarangan. Kalau baju kebesaran dan kehormatan dibanggakan suku Dayak Lawung dan rompi untuk jukir, itu sama dengan pelecehan namanya,” tandas Yansen Binti.

Hal itu dibeberkannya kepada Pimpinan Dayaknews.com dalam sebuah acara di Palangka Raya, Rabu (22/1).

Sebagaimana diketahui, sebelumnya diberitakan Dayaknews.com,
Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya, Alman Pakpahan berwacana akan membuat pekerja jukir yang sudah legal dan bermitra dengan Dinas Perhubungan agar semakin keren dan elegan dalam bertugas.

Dikatakan. mengangkat pakaian etnik daerah Kalimantan Tengah, Alman akan mewajibkan para jukir yang sudah menjadi mitra Dishub Palangka Raya mengenakan Lawung dan Rompi Khas Suku Dayak dalam bertugas untuk membuang efek negatif selama ini dikalangan masyarakat.

“Secepatnya kita akan realisasikan rencana bagus ini, Semua stakeholder yang terlibat terkhususnya petugas jukir dilapangan akan kita pasangkan dan kenakan Lawung dan Rompi bermotifkan ornament Dayak agar indah dipandang mata,”ucap Alman.

Diharapkan kedepannya, selain sebagai jukir dengan tugas pokoknya mengatur perparkiran, petugas jukir ini pun bisa menjadi duta budaya pemerintah Kota Palangka Raya dengan dikenakannya Lawung dan Rompi bermotifkan ornamen Dayak sehingga orang yang berkunjung ke Kota Palangka Raya ini semakin Cinta dengan Kota Palangka Raya setelah melihat sosialisasi budaya kita melalui seragam jukir, sehingga kedepannya Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Palangka Raya bisa meningkat.

“Saya minta doanya ya teman-teman agar semuanya bisa terealisasi dengan cepat, sehingga juru parkir yang sudah kita bina dan diberikan pelatihan bisa segera action,”tutup Alman Pakpahan.(BBU).

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.