MENYEDIHKAN, MENURUN PRODUKSI PADI KALTENG

oleh -
oleh
MENYEDIHKAN, MENURUN PRODUKSI PADI KALTENG 1

Palangka Raya, 2/2/2020 (Dayak News). Data menjadi pegangan untuk mengukur tingkat keberhasilan berbagai program. Seperti data luasan tanam dan produksi padi yang mengalami penurunan patut menjadi evaluasi serius dari instansi teknis yang membidangi.

Data sajian Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tentang pembangunan pertanian. Angka produksi padi yang sangat menyedihkan untuk Provinsi Kalteng yang sempat swasembada beras ini.

Data mengungkapkan, luas panen padi di Provinsi Kalteng pada tahun 2019 diperkirakan sebesar 146,14 ribu hektar atau mengalami penurunan sebanyak 1,43 ribu hektar atau 0,97 persen dibanding tahun 2018.

Penurunan luas tanam itu diikuti penurunan angka produksi padi di Kalteng untuk tahun 2019 sebesar 443,56 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami penurunan sebanyak 71,21 ribu ton atau 13,83 persen dibandingkan tahun 2018.

Demikian data resmi Statistik dari BPS Kalteng yang disampaikan pada wartawan Dayak News.Com di Palangka Raya, Senin (2/3/2020).

Kepala BPS Kalteng, Yomin Tofri didampingi stafnya, menjelaskan konversi dari padi ke beras untuk konsumsi pangan penduduk, di Kalteng pada tahun 2019 sebesar 262,12 ribu ton atau mengalami penurunan sebanyak 42,08 ribu ton atau 13,83 persen dibandingkan tahun 2018.

Meskipun demikian, disebut masih perkiraan, karena sebagaimana dijelaskan penghitungan dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA) dengan satuan ubinan 100 x 100 meter, di Kalteng masih belum bisa memastikan luas lahan baku dan produksi padi GKG untuk areal penanaman padi ladang atau padi gunung, yang terdapat di wilayah hulu.

Untuk mencegah terjadinya miscalculated maka, kriteria lahan baku dibagi dalam tiga jenis sampling. S1 adalah sampling yang benar-benar diidentifikasi sebagai persawahan. S2 adalah sampling lahan yang bercampur antara sawah dan jenis pemanfaatan lain. Sementara S3 adalah sampling lahan yang termasuk untuk padi ladang atau padi gunung. (CPS/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.