FERY PENYEBERANGAN MASIH DIMINATI DI GUNUNG MAS

oleh -
oleh
FERY PENYEBERANGAN MASIH DIMINATI DI GUNUNG MAS 1

Kuala Kurun, 6/3/2020 (Dayak News). Jalan darat Palangka Raya, Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menghubungi Kota Kuala Kurun, Ibukota Kabupaten Gunung Mas (Gumas) sudah relatif bagus dan lancar.

Hanya saja, keberadaan desa secara umum dibangun di Kalteng secara linier melalui jalur sungai, letaknya dikiri kanan Daerah Aliran Sungai (DAS).Begitu pula adanya di DAS Sungai Kahayan yang mengubungi Palangka Raya di bagian hilir dan Kuala Kurun di bagian hulu.

Jumlah desa dibangun disisi sungai hampir berimbang. Jembatan penyeberangan tersedia hanya di tengah kota Palangka Raya dan tengah kota Kuala Kurun.

Sementara program pemerentah tampaknya hanya mampu membangun ruas jalan di kiri-kanan sungai.Itupun hanya satu lintasan yang tembus melalui jalan darat.

Sementara lintas disebelah sungai baru digarap dari bagian hulu sudah tembus antara Kota Kuala Kurun dengan Kota Sepang Simin, Ibukota Kecamatan Sepang, Kabupaten Gumas.

Belum ada jembatan penyeberangan dibangun di dua sisi DAS Kahayan menuju bagian hulu ini tampaknya dimanfaatkan oleh salah satu anggota masyarakat yang punya kemampuan membuat jalan sendiri dan menyediakan Fery berbadan besi yang mampu menampung empat mobil dan 10 lebih sepeda motor sekali angkut.

Sungai Kahayan yang tidak terlalu lebar hanya memakan waktu lima menit untuk menyeberangkan fery mesin. Desa Tumbang Hakau, Kecamatan Kurun yang posisinya agak ditengah perjalanan dari Palangka Raya – Kuala Kurun terdapat fery penyeberangan.

Pimpinan Dayak News.Com kesempatan menghadiri event sepak bola usia dini Dayak News.Com U-12 diselenggarakan oleh Biro Dayak News .Com Kabupaten Gumas, dibuka Jumat pagi (6/3/2020) menyempatkan mencoba angkutan fery penyeberangan itu.

BACA JUGA :  RAMAH TAMAH KETUA PKK KALTENG BERSAMA ANGGOTA PKK BARTIM

Ternyata sarana fery disiapkan swadaya masyarakat ini juga banyak diminati. Selain fery kokoh dan aman, ternyata jika perjalanan dari Palangka Raya – Kuala Kurun bisa menghemat waktu sampai 30 menit. Hanya saja harus mengeluarkan biaya tambahan bayar fery Rp 30 ribu untuk mobil dan Rp 5 ribu sepeda motor.

Tapi terlepas dari biaya, terasa ada nilai tambah menikmati pemandangan dengan nuansa tersendiri. Kendaraan bisa ditinggalkan dengan aman ketika menyeberang untuk bisa melakukan kegiatan berfoto-foto sesuai gaya yang dikehendaki.(Dayak News/ Barthel B Usin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.