NGERI, DUNIA MENGHADAP ANCAMAN BENCANA KRISIS PANGAN

oleh -
oleh
NGERI, DUNIA MENGHADAP ANCAMAN BENCANA KRISIS PANGAN 1

Palangka Raya, 15/5/2020 (Dayak News). Ditengah krisis kesehatan dunia dampak pandemi virus corona, badan kesehatan Dunia atau WHO justeru mengingatkan juga, yang perlu diperhatikan dan ditindak lanjuti dengan langkah nyata oleh sejumlah pimpinan dunia yang tidak kalah hebatnya antisipasi ancaman krisis pangan dunia yang siap menghadang.

Presiden RI Jokowi yang punya piling jarang dimiliki pimpinan Dunia yang lain, merespon langsung wanti-wanti dari Badan Kesehatan Dunia itu dengan langkah cepat langsung bertindak dengan rapat ditingkat kabinet.

Salah satu pilihan, lahan gambut di Kalimantan Tengah yang selalu membuat heboh dunia dampak kabut asap yang ditimbulkan kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) dalam siklus lima tahunan setiap terjadi kemarau panjang, menjadi salah satu pilihan yang harus diolah secara apik dijadikan sebagai lumbung pangan nasional.

Menindaklanjuti rapat kabinet, berkaitan ketahanan pangan di lahan gambut Kalimantan Tengah, maka Menteri Pertanian RI, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H didampingi Gubernur H. Sugianto Sabran datang langsung mengunjungi Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Jumat siang (15/5/2020).

Kegiatan dirangkai dengan tanam padi serentak bersama warga setempat. Hadir dalam kegiatan itu, Kapolda Kalteng, Brigjen Dedi, Danrem 102/Pjg Brigjen Puwo dan Bupati Pulang Pisau, Edy Pratowo.

“Kami sudah rapat dengan Menteri serta KSP membahas mengenai ketahanan pangan di Kalteng. Nah saat kami ajak pak Menteri Pertanian dan beliau datang ke Kalteng, kami sama-sama mengecek lahan serta melakukan tanam padi serentak,” kata H.Sugianto Kalteng.

Melalui Kunjungan Menteri dan Gubernur Kalteng, berbagai masukan juga disampaikan masyarakat lokal. Gubernur berjanji bakal terus berkoordinasi dengan Kementeri Pertanian mengenai pengembangan wilayah pertanian ke depan.

Hal ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah guna menguatkan ketahanan pangan di Kalteng, selaku wilayah penyangga Ibu Kota Negara di Kalimantan.

Johansyah, salah seorang tokoh masyarakat di Pulang Pisau dalam percakapan dengan Dayak News mengatakan, semoga kebijakan pemerintah pusat menyiapkan lahan gambut Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan nasional di era pemerintahan Jokowi ini tidak terulang kasus sama di era Orde Baru dengan lahan 1 juta hektar gambut yang ujung-ujungnya masyarakat lokal hanya menjadi penonton dan memetik kesengsaraan.(Pr/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.