ASTAGA!!! BIDAN KATINGAN ANCAM MOGOK KERJA MASAL

oleh -
oleh
ASTAGA!!! BIDAN KATINGAN ANCAM MOGOK KERJA MASAL 1

Kasongan, 2/3/2020 (Dayak News). Tambahan penghasilan pegawai dan uang makan belum memberi kepuasan untuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Katingan.

Adanya pengurangan jumlah terima dari tahun sebelumnya membuat keluhan beberapa oknum ASN yang berkeluh kesah lewat media sosial.

Bahkan beberapa oknum bidan lewat organisasi profesi bakalan melakukan mogok kerja masal. Tak ingin berpolemik, Bupati Katingan Sakariyas mengundang organisasi profesi kesehatan dan PGRI untuk beraudensi, Senin, (2/3) bertempat di aula gedung Salawah jam 09.00 pagi.

Secara gamblang Sakariyas langsung menjelaskan alasan adanya pengurangan penghasilan itu yang erat kaitannya dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang saat ini masih belum signifikan. Namun alasan ini belum membuat puas, bahkan beberapa oknum bidan di Kasongan mengancam mogok kerja dengan adanya pengurangan tersebut.

Akhirnya menanggapi hal itu, pemerintah Kabupaten Katingan berencana meninjau kembali kebijaksanaan ini.

Informasi terhimpum Dayak News.Com, pengurangan jumlah penghasilan ASN ini jumlahnya bervariasi sesuai jabatan dan golongan. Pengurangan mulai dari angka 100 ribuan hingga mencapai 900 ribuan.

Bupati Katingan Sakariyas mengaku sangat kecewa dengan ulah oknum ASN yang selalu menuntut hak tanpa berimbang dengan kewajiban.

“Saya sering dapat informasi, hampir semua puskesmas ketika jam 11 siang tenaga kesehatannya sudah tidak ada. Bolehlah menuntut hak tapi tunaikan juga kewajiban,” sebutnya setengah kecewa, Senin. (Dany/BBU).

BACA JUGA :  TINGKATKAN KEWASPADAAN, 5 POSITIF COVID-19 DI KALTENG

Responses (2)

  1. Mohon kalo membuat berita tidak mengiring opini publik untuk menyalahkan satu profesi seperti ini, audensi yang diadakan itu karena profesi bidan dn nakes lainnya yg meminta audensi kepada pak bupati dn itu ditanggapi dengan baik sehingga trlksananya audensi bukannya karena ancaman mogok kerja dr bidan. Seharusnya diberitakan itu sesuai dengan niat dari audensi yg meminta kejelasan serta dasar dari perhitungan tukin sehingga tidak merugikan profesi tertentu bukannya sekedar cari sensasi saja.

  2. Mohon kalo membuat berita tidak mengiring opini publik untuk menyalahkan satu profesi seperti ini, audensi yang diadakan itu karena profesi bidan dn nakes lainnya yg meminta audensi kepada pak bupati dn itu ditanggapi dengan baik sehingga trlksananya audensi bukannya karena ancaman mogok kerja dr bidan. Seharusnya diberitakan itu sesuai dengan niat dari audensi yg meminta kejelasan serta dasar dari perhitungan tukin sehingga tidak merugikan profesi tertentu bukannya sekedar cari sensasi saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.