BUPATI MAHULU : TARI HUDOQ PENINGGALAN LELUHUR PERLU DIJAGA DAN DILESTARIKAN

oleh -
oleh
BUPATI MAHULU : TARI HUDOQ PENINGGALAN LELUHUR PERLU DIJAGA DAN DILESTARIKAN 1

MAHAKAM ULU, 20/10/19 ( DAYAK NEWS ). Tari hudoq merupakan peninggalan leluhur Suku Dayak dan menjadi salah satu kekayaan nusantara yang harus dijaga dan dilestarikan. Jangan sampai modernisasi menelan kesenian tradisional yang erat hubungannya dengan ritual adat dinusantara ini.

Hudoq adalah tradisi bagi masyarakat adat suku dayak etnis Bahau Busang dan Kayan diwilayah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur. Pegelaran ritual adat Hudoq Pekayang yang sangat sakral ini dilaksanakan saat menyambut musim tanam padi oleh suku dayak Bahau Busang dan Kayan.

Pegelaran adat hudoq pekayang 2019 tersebut berlangsung selama 2 hari sejak Kamis-Jumat (17-18/10). Secara resmi ditutup pada oleh Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh SH.

Puncak acara Hudoq Pekayang 2109 dihadiri Wabup Drs Y Juan Jenau, Sekda kab Yohanes Avun, Ketua TP-PKK Yovita Bulan dan Wakil Ketua Martina Luaq yang juga sebagai anggota DPRD Mahulu.

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh mengatakan, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mewakili segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Mahulu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan panitia penyelenggara atas pelaksanaan Hudoq Pekayang tahun 2019 ini.

Bupati Mahulu juga mengharapkan semangat gotong royong dan kerjasama demi terselenggaranya tradisi ini, menjadi pedoman yang melekat pada masing-masing pribadi kita semua, sehingga hal ini bukan hanya diaplikasikan di dalam tradisi dan budaya saja, tetapi diseluruh relung kehidupan bermasyarakat, khususnya pada sektor pembangunan di Mahulu, ujarnya.

“Kita semua harus bersatu padu untuk menjadikan Kabupaten Mahulu yang maju dan berkembang, dengan dukungan dan bantuan dari masyarakat kepada Pemerintah Daerah terhadap program-program pembangunan yang tengah dilakukan, ”katanya.

Ditambahkan, tradisi Hudoq Pekayang juga mengandung makna pariwisata. Kita dapat mengemas pargelaran tradisional Hudoq Pekayang kedalam bentuk tarian dan nyanyaian yang mengandung panggilan untuk mengembangkan semangat kejiwaan tentang rasa syukur.

“Maka setiap event pagelaran tradisional Hudoq Pekayang akan dapat mengundang kehadiran wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Kab Mahulu,”tandasnya.

Melalui ritual ini, Bupati Boni panggilan akrabnya berpesan kepada instansi terkait, untuk terus menamkan seni kebudayaan itu kepada generasi muda agar terus mencintai seni budaya tradisional agar tidak punah.

“Pelestarian seni budaya lokal harus kita lakukan sejak dini. Sehingga kedepannya dapat digunakan sebagai ajang komunikasi budaya sosial antar masyarakat Mahulu. Selain itu, Dinas Parawisata Pemuda dan Olahraga dapat mempromosikannya agar diketahui oleh dunia,” pesan Bupati Mahulu.

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh SH, mengajak seluruh masayarakat se – Kab Mahulu untuk selalu melestarikan budaya dan sifat gotong royong ini yang kemudian akan menjadi pedoman bagi para generasi penerus untuk senantiasa menghidupkan sejarah dan kita harus terus memelihara adat budaya leluhur.

Bupati Mahulu menghimbau agar sifat semangat kerja keras dan kerja cerdas yang sudah tertanam kepada kita, jangan hilang begitu saja dan sifat kesombongan dan egoisme pribadi harus kita hindari. Karena didalam darah kita mengalir rasa persaudaraan yang kuat, pungkasnya.(Dayak News/JHY/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.