Kasongan, 06/09/19 (Dayak News). Dampak kemarau panjang sebagai “pukulan” bagi para petani keramba di Kabupaten Katingan. Kondisi ini mengancam penghasilan hidup keluarga, karena hasil produksi terganggu membuat para petani merugi.
“Ribuan ikan mati oleh air sungai surut dan keruh,” demikian keluhan Julius (39), warga Kasongan, Jumat (06/09/19).
Dikatakan, ribuan ekor ikan mati ini dari hasil pengamatan akibat perubahan air sungai. Padahal ikan yang itu hanya tinggal dua bulan lagi sudah siap panen.
Mendangkalnya aliran sungai membuat puluhan keramba kekurangan air hingga membuat Ikan peliharaan mati.
Arif (42) juga sebagai petani mengungkapkan hal yang sama.Memasuki musim kemarau membuat banyak ikan mati karena kurangnya suplai air.
“Kalau sudah memasuki bulan seperti ini, kita terpaksa menahan diri untuk membeli bibit baru. keramba yang ada saat ini hanya menghabiskan bibit lama,” ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Ir. Yossi Djala dalam percakapan dengan wartawan Dayak News Online Katingan mengatakan kejadian ini murni proses alam.
“Kita hanya berdoa saja. Sebab masalah ini karena faktor alam. Bukan sektor perikanan saja yang mengalami hal semacam ini, rapi tanaman sawah juga banyak gagal panen,” katanya.
Sekedar informasi, perikanan keramba di Kabupaten Katingan mengandalkan supply air dari daerah aliran sungai Katingan. Kondisi demikian membuat sektor perikanan ini rentan dengan adanya perubahan cuaca.(Dayak News/Dan/BBU).