MEMILIH BEN-UJANG ATAS DASAR MANFAAT, BUKAN SARA

oleh -
oleh
MEMILIH BEN-UJANG ATAS DASAR MANFAAT, BUKAN SARA 1
Emak-emak di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yakin Ben-Ujang bisa majukan ekonomi dan membangun infrastruktur daerah pesisir.( Foto/Budi Surakhmat).

Pangkalan Bun, 6/10/2020 (Dayak News). Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 9 Desember 2020 ini, masyarakat dihadapkan kepada kejelian dan kecermatan memilih, yakni mengutamakan manfaat dari hadirnya pemimpin daerah dan diharapkan untuk tidak lagi memperdebatkan masalah latar belakang perbedaan tentang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Hal ini terungkap dalam pertemuan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ujang Iskandar bersama beberapa tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan ustaz di kediaman Haji Zulkifli Ibrahim, di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, akhir pekan tadi.

“Kita harap memilih gubernur dan wakil gubernur (Kalteng) ini melihat manfaatnya, buat masyarakat apa. Berarti beradu programnya saja lagi. Bukan mempermasalahkan agamanya apa, sukunya apa, SARA itu. Yang penting sesama saudara sebangsa yang ingin berbuat yang terbaik untuk masyarakat,” tegas Haji Zulkifli Ibrahim yang akrab disapa Haji Izul ini.

Menurut pengalamannya sebagai anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat, hal yang paling dinantikan dan diharapkan masyarakat adalah yang bisa bermanfaat untuk mereka, khususnya dalam hal pembangunan ekonomi dan infrastruktur.

Haji Izul menerangkan bahwa saat dirinya menjabat anggota DPRD Kobar beberapa tahun lalau yang saat itu bupatinya dijabat oleh Ujang Iskandar, banyak program yang bisa dirasakan langsung.

Dia mencontohkan, Ujang Iskandar ketika menjabat sebagai Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki empat program prioritas skala pembangunan yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pertanian dalam arti luas.

Oleh karena itu, dia meyakini bahwa masyarakat makin cerdas dalam memilih pemimpin sehingga fokus pada apa yang diperbuat untuk daerah dan masyarakat, tidak lagi melihat atau membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

“Masyarakat kan sudah pintar. Apa yang dilihat itu manfaatnya apa dari memilih pemimpin, bukan agamanya apa, sukunya apa. Pemimpin amanah itu membuat masyarakat hidupnya makin nyaman, bukan malah sebaliknya,” ujarnya.

Sementara itu, Ustaz Slamet Arsyadi kepada Tim Pemenangan Ben-Ujang Kabupaten Kotawaringin Barat di Kafe Tepi Arut Pangkalan Bun mengatakan bahwa kita dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2020 ini adalah memilih pemimpin pemerintahan, bukan memilih pemimpin agama.
Oleh karena itu maka dalam memilih didasari dengan latar belakang para calon yang mumpuni, berpengalaman, dan memang bisa memegang serta melaksanakan amanah rakyat dengan benar.

“Pak Ben dan Pak Ujang memang memiliki pengalaman pernah jadi bupati dan memang berprestasi. Jadi wajar dan layak pilihan kita memang ke nomor 1,” tegasnya.

Ujang Iskandar sendiri di kediaman Haji Zulkifli Ibrahim di Kecamatan Kumai mengatakan bahwa memang benar sejumlah program sudah disiapkan oleh dirinya bersama Ben Brahim.

Program-program ini bukan sekadar secara umum seperti pembangunan jalan, menaikkan kesejahteraan aparatur, tapi sampai kepada yang lebih khusus memerhatikan kaum muda anak-anak milenial, seperti beasiswa hingga memberikan kesempatan dan wadah untuk menyalurkan kreativitasnya.
“Saya bersyukur bisa bersama Pak Ben Brahim, karena sama-sama punya pengalaman jadi bupati dua periode. Kami paham betul apa yang diinginkan masyarakat. Intinya memang perubahan itu harus terwujud. Yakinlah Kalteng ini kita buat lebih maju dan sejahtera bila nanti sudah terpilih,” katanya.(bud/BBU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.