Kasongan (Dayak News) – Miris, demi sebuah perubahan anak kecil umur tiga tahun dan lansia turut demo di Kejaksaan Negeri Katingan. Kejadian tersebut terekam kamera saat unjuk rasa Warga Desa Sabaung Kecamatan Marikit Kabupaten Katingan di Kejaksaan Negeri, Kamis, (13/7/2023).
Teriknya matahari tak mematahkan semangat ratusan warga yang sebagian membawa balita dan lansia. Sambil menyampaikan orasi, para lansia yang terlihat kepanasan menyeka keringat, sedangkan balita yang diasuh orang tua bertumpukan dalam satu payung.
Sementara tim keamanan dari Pihak Kepolisian bersama Satpol PP terlihat terus berjaga. Satu unit water canon dipersiapkan untuk membubarkan massa.
Untungnya setelah orasi, pendemo berinisiatif meminta tempat untuk berteduh. Demi sebuah masa depan dan generasi berikutnya, alasan itulah yang disampaikan.

Desa Sabaung adalah sebuah desa di Kabupaten Katingan dengan jarak ratusan kilometer menuju ibukota Kabupaten, Kasongan. Kedatangan para pendemopun hanya menggunakan kendaraan jenis pick up sebanyak tiga buah dengan muatan satu pick up puluhan orang. Untuk membeli minyak warga harus mengumpulkan uang sebesar Rp30 ribu. Beras juga dikumpulkan satu orang sebanyak dua kaleng susu kecil. Perjalananpun ditempuh selama dua hari.
Adapun unjuk rasa Warga Desa Sabaung adalah meminta kepala desa mengundurkan diri karena dianggap tidak transparan dalam mengelola dana desa. Warga menilai tiga tahun kepemimpinan kades terdapat penyelewengan dalam penggunaan dana desa.
Murdianto selaku koordinator aksi mengatakan warga sangat dirugikan akibat berbagai kebijaksaan yang tidak berpihak kepada masyarakat. Diantaranya pembangunan sarana keamanan desa, pembangunan sumber air bersih serta kegiatan lain terhitung tahun 2020 hingga 2022 banyak fiktif dan dimark up. Disisi lain dalam penempatan aparatur desa dan BPD hanya berdasarkan kekerabatan.
Menurutnya, warga sudah cukup sabar dengan ulah kades tersebut, hingga menggelar aksi demo pada Kantor Kecamatan Marikit. Ketika itu kepala desa berjanji akan memperbaiki kinerja sesuai tuntutan masyarakat. Namun berjalan dua bulan kondisi malah makin memburuk lantaran kepala desa sudah tak terlihat lagi batang hidungnya.
“Sudah dua bulan kami tidak pernah melihat Kades. Informasinya, yang bersangkutan berdomisili di desa tetangga,” sebutnya.
Disampaikannya, hampir seluruh Warga Desa Sabaung mendatangi Kejaksaan Negeri Katingan hingga lansia dan balita. Tekad warga sudah bulat, menginginkan sebuah perubahan demi sebuah masa depan.
“Harapan kami, Kejaksaan Negeri Katingan segera menindaklanjuti pengaduan kami,” harapnya.
Usai menyampaikan orasi, lima orang perwakilan aksi demo diperkenankan menemui Kepala Kejaksaan Negeri Katingan terkait penyampaian pengaduan. Setelah menyampaikan uneg-uneg, warga diijinkan pulang dengan tertib.
Kepala Kejaksaan Negeri Katingan Tandy Mualim menyatakan, akan mempelajari terlebih dahulu pengaduan masyarakat tersebut. Tapi ia tidak bisa memastikan tahapan selanjutnya.
“Kami bekerja sesuai SOP saja. Saat ini kami masih mengumpulkan bahan, data serta keterangan,” tandasnya. (Dan)