Kasongan (Dayak News) – Musim hujan menjadi momok bagi pengguna jalan Trans Kalimantan di KM.18 Desa Hampalit, tepatnya di Kereng Pangi, Kecamatan Katingan Hilir. Di sinilah jalan-jalan berubah menjadi kubangan, menimbulkan kekhawatiran akan kemacetan dan bahaya kecelakaan bagi para pengguna jalan.
Ironisnya, kondisi ini bukanlah hal baru. Sudah beberapa tahun belakangan ini masyarakat di sekitar area tersebut harus berurusan dengan genangan air yang dalam, mengancam kelancaran perjalanan.

Wisnu Rasad, seorang tokoh masyarakat di Kereng Pangi, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi jalan tersebut. Menurutnya, jika situasi ini terus dibiarkan, dapat berakibat fatal bagi pengguna jalan.
“Dalam musim hujan seperti ini, pengguna jalan harus sangat berhati-hati karena genangan airnya cukup dalam dengan arus yang deras,” ungkapnya pada hari Selasa (30/4/2024).
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak terkait, seperti pembuatan lubang atau tanggul, namun tetap saja tidak berfungsi secara maksimal.
“Ini disebabkan oleh Sungai Kakanung yang masih aktif, airnya mengalir dari hulu dan pada musim hujan, walaupun terjadi pendangkalan seperti saat ini,” tambahnya.
Ia berharap agar pemerintah daerah dapat menyampaikan usulan kepada pihak yang berwenang menangani permasalahan ini, baik Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalteng maupun Pusat, untuk segera melakukan tindakan berupa penimbunan atau peninggian badan jalan. Situasi ini membutuhkan penanganan serius, karena berdampak langsung pada kelancaran dan aktivitas masyarakat umum.
Sementara itu, Udin, salah seorang supir truk, mengungkapkan bahwa aktivitas mereka sangat terganggu dengan kondisi jalan yang seperti ini.
“Kami harus mengantri dengan pengguna jalan lainnya. Saat air tergenang, jalannya menyempit karena harus melalui jalur tengah,” keluhnya.
Udin juga berharap agar pihak berwenang dapat mencari solusi yang tepat untuk mencegah situasi serupa terjadi di masa mendatang. (Pnd)