Banjarmasin (Dayak News) – Dalam upaya mengawal dan menjaga marwah serta martabat pers, pimpinan dan ketua organisasi perusahaan pers serta organisasi profesi wartawan yang menjadi konstituen Dewan Pers di Kalimantan Selatan (Kalsel) telah sepakat untuk membentuk sebuah wadah bersama. Kesepakatan ini dirumuskan dalam pertemuan bersama yang dilaksanakan pada Kamis, 29 Desember 2022, dan menyepakati pembentukan Konsorsium Pers Banua.
Konsorsium Pers Banua merupakan sebuah wadah bersama yang bertujuan untuk menyatukan visi dan misi dalam rangka mencermati maraknya praktik jurnalisme yang mengabaikan kode etik dan code of conduct, atau kode perilaku. Organisasi pers yang tergabung dalam Konsorsium Pers Banua antara lain Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalsel, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Kalsel.
Ketua Serikat Media Siber (SMSI) Kalsel, Anang Fadillah, menyampaikan bahwa pembentukan Konsorsium Pers Banua merupakan upaya untuk menyatukan visi dan misi dalam mengawal dan menjaga marwah pers. Deklarasi Konsorsium Pers Banua direncanakan dilaksanakan pada hari ini, Kamis, 22 Juni 2023, di ruang seminar Gedung FISIP ULM. Acara deklarasi ini juga akan dihadiri oleh para pemangku kepentingan dalam sebuah Dialog Nasional dengan tema “Pemilu Cerdas dan Pers Bermartabat, Melawan Hoax dan Disinformasi untuk Marwah Banua.”
Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, Ketua KPU Kalsel, Dr. Andi Tenri, dan Dekan FISIP ULM, Prof. Budi Suryadi, akan menjadi narasumber dan keynote speaker dalam acara tersebut. Mereka akan berbagi pemikiran dan pengalaman mereka dalam membangun pers yang bermartabat dan menjalankan fungsi kontrol dalam demokrasi.
Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalsel, Milhan, berharap bahwa hadirnya Konsorsium Pers Banua akan mampu menjaga kemerdekaan pers dengan menjunjung tinggi prinsip aturan UU Pers, serta kode etik dan kode perilaku. Ia mengajak seluruh jurnalis dan perusahaan pers dari berbagai platform media untuk membangun kebersamaan dalam satu wadah bersama.
Milhan menambahkan bahwa peningkatan kapasitas, integritas, dan intelektualitas masyarakat pers di Kalsel akan menjadi fokus Konsorsium Pers Banua melalui program pendidikan dan pelatihan bersama. Ia berharap bahwa melalui wadah ini, tujuan tersebut dapat tercapai.
Kepengurusan Konsorsium Pers Banua akan bersifat kolektif dengan status yang setara. Bentuk kepengurusan ini akan melibatkan semua anggota wadah, dengan keputusan tertinggi diambil melalui musyawarah. Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie, menjelaskan bahwa tidak ada aturan tertulis seperti aturan dasar organisasi, karena kepengurusannya bersifat kolektif dan merupakan wadah bersama.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalsel, Dina Qomariah, berharap bahwa kehadiran Konsorsium Pers Banua akan memperkuat peran masyarakat pers di Kalsel dalam memberikan kontribusi melalui pemberitaan yang berkualitas. Ia berharap pers di Kalsel dapat menjadi pilar demokrasi dalam menjalankan fungsi kontrol dan penyeimbang, serta menjadi mitra bagi semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan Kalsel yang lebih sejahtera.
Sukma HA, Ketua PRSSNI Kalsel, juga berharap bahwa wadah bersama ini akan saling melengkapi dari semua platform media pers di Kalsel. Ia menegaskan bahwa tidak ada lagi yang merasa lebih baik dari yang lain, karena semua media pers memiliki peran yang sama sebagai masyarakat pers. Konsorsium Pers Banua diharapkan dapat menjadi wadah yang mampu menyatukan pers dan masyarakat pers untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan deklarasi Konsorsium Pers Banua, diharapkan pers di Kalsel akan semakin bermartabat dan menjalankan peran yang lebih baik dalam memberikan informasi yang akurat, kredibel, dan berintegritas. Dukungan dari semua pihak, termasuk para pemangku kepentingan dan masyarakat, diharapkan dapat mewujudkan pers yang kuat dan berperan penting dalam membangun demokrasi yang sehat dan masyarakat yang sejahtera di Kalsel. (PR)
