TERTANGKAP, INI PENGAKUAN PEMENGGAL KEPALA PEREMPUAN DI BANJARMASIN

oleh -
oleh
TERTANGKAP, INI PENGAKUAN PEMENGGAL KEPALA PEREMPUAN DI BANJARMASIN 1
(ILUSTRASI: IST)

Banjarmasin (Dayak News) Heboh penemuan mayat perempuan tewas dengan kepala terpenggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (2/6/2021) pagi berlanjut dengan penangkapan pelaku Hari Purwanto (40 tahun). Pengakuan Hari, Dia membunuh korban karena masalah uang tips tambahan layanan kencan.

Mayat perempuan tanpa kepala yang kemudian teridentifikasi berinisial R (34 tahun), warga Kecamatan Banjarmasin Tengah itu awalnya ditemukan tergeletak di halaman sebuah rumah kosong di Banjarmasin Barat.

Menurut warga setempat, penemuan mayat perempuan tanpa kepala itu bermula dari seorang warga yang melihat sesuatu terbakar di TKP, sekitar pukul 06.00 Wita. Warga pun memanggil relawan pemadam kebakaran, kebetulan jarak antara TKP dan posko relawan tersebut dekat.

“Pukul 02.00 Wita dini hari kami mendengar ada teriakan minta tolong di belakang rumah itu. Tapi, setelah Saya ke luar rumah, tidak terdengar apa-apa lagi. Nah baru pagi, ada warga yang memanggil saya, ada kebakaran,” tutur Indra Kurniawan, salah satu warga kepada wartawan.

“Kami langsung memadamkan dengan air. Saat menyalakan senter, ternyata ada jasad yang separuh tubuhnya terbakar dan kepalanya sudah terpisah dari badan,” sambungnya.

Disebutkan bahwa posisi tubuh korban saat ditemukan telentang di kubangan air, tepat di samping rumah kosong itu, dengan kondisi tak berbusana.

Sementara kepala korban ditemukan kurang-lebih 10 meter dari tubuh korban. Warga pun menemukan baju serta pakaian dalam yang diduga milik korban di dalam rumah kosong.

“Di lokasi kejadian ada bekas minum-minuman keras di dalam, dan juga darah segar berceceran di dalam WC,” ucap Indra

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Alfian Tri Permadi saat dikonfirmasi wartawan membenarkan peristiwa itu. Kasat memastikan pihaknya sudah mengamankan pelaku Hari Purwanto di sebuah wilayah yang jaraknya 50 kilometer dari Kota Banjarmasin.

BACA JUGA :  HAUL GURU SEKUMPUL KE-18 RESMI DIGELAR DAN TERBUKA UNTUK UMUM

Dalam pengakuannya kepada petugas, Hari mengungkap dia menyerang korban dari belakang dan digorok hingga lehernya putus. Pelaku mengaku mengeksekusi dengan cara itu agar korban cepat tewas.

“Kalau tidak dipenggal tidak akan mati dia,” kata Hari saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polresta Banjarmasin, Kamis (3/6/2021).

Pelaku menyebut memenggal kepala korban karena kesal korban menagih uang tips tambahan kencan. Karenanya, Dia mengajak korban ke rumah kosong dan menyerang dengan sebilah senjata tajam.

Pelaku langsung melucuti pakaian korban dan membuang tubuh korban ke halaman rumah kosong. Pelaku bahkan sempat keluar sebentar membeli solar untuk membakar tubuh korban.

Pelaku sempat mencopot pelat nomor polisi kendaraan korban dan menggantinya dengan pelat lain. Ia membawanya kabur dan singgah ke sebuah bengkel di Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.

Namun jejak pelariannya terendus polisi hingga akhirnya dibekuk tim Macan Kalsel Polda Kalsel dan Polresta Banjarmasin.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338 ayat 3 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.

KORBAN PAMIT BELI SUSU

Terpisah, Suami R, Yogi menceritakan momen terakhirnya bertemu R sebelum sang istri dibunuh dengan keji. Malam sebelumnya, R pamit pergi membeli susu.

“Jam 9 malam sempat izin pamit menggunakan sepeda motor untuk membelikan susu anak. Namun semalaman ditunggu tidak pulang-pulang,” ujar Yogi di kamar jenazah RSUD Ulin, Banjarmasin.

Malam itu, R pergi menggunakan sepeda motor matic warna merah. Dia meninggalkan rumah tanpa membawa handphone.

Kala R tak kunjung pulang, sang suami pun cemas dan berkeliling mencari sang istri. Alangkah terkejutnya Yogi ketika mendapat kabar sang istri ditemukan tak bernyawa dan menjadi korban mutilasi.

Yogi mengatakan R terlihat murung beberapa hari terakhir. R mengaku ada masalah dengan seorang pria. Bahkan, kaki R sempat luka karena karena berkelahi dengan seseorang yang belum diketahui identitasnya. “Tapi dia tidak cerita banyak, sehingga saya tidak tahu masalah dengan siapa dan apa masalahnya apa,” tutur Yogi. (Sar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.