Kutai Barat (Dayak News) – Kampung Sakaq Tada merupakan salah satu kampung yang berada di Kecamatan Mook Manaar Bulatn, Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi kampung ini tepat berada di pinggir Sungai Mahakam. Karena lokasinya yang berdekatan dengan Sungai Mahakam, masyarakat disini mengandalkan air sungai untuk kegiatan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, memancing, serta digunkan sebagai irigasi sawah. Mayoritas masyarakat disini bermata pencaharian sebagai petani aren, petani karet, dan petani padi.
Kampung ini termasuk ke dalam kategori kampung 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Walaupun kampung ini termasuk ke dalam kategori kampung 3T, tetapi masyarakat setempat berinisiatif untuk membeli peralatan untuk pengadaan listrik dan air. Dengan adanya inisiatif masyarakat terhadap hal tersebut, maka akan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat menjadi lebih baik.
Masyarakat disini berhasil mendirikan BUMKam dan tercatat secara legal pada tahun 2016. Walaupun sudah terbentuk sejak tahun 2016, BUMKam di kampung ini kurang berjalan dengan baik. Selama beberapa tahun kebelakang, pendapatan BUMKam hanya berasal dari investasi ke perusahaan sawit. Dengan adanya kegiatan Doktor Mengabdi dan KKN Tematik yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya dibawah naungan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UB, diharapkan bisa menghasilkan pendapatan aktif dari potensi-potensi yang ada di kampung ini, salah satunya gula aren.

Di Kampung Sakaq Tada ini terdapat banyak petani gula aren. Petani gula aren disini menghasilkan produk gula aren yang banyak, tetapi terkendala oleh penjualan dan pemasaran. Penjuala gula aren disini hanya mengandalkan para pengepul dan para pengepul hanya mengambil gula aren dalam jumlah yang tidak menentu. Sehingga, para petani aren ini beralih ke pembuatan tuak yang memiliki permintaan pasar yang lebih baik serta pengolahan yang lebih mudah dibandingkan dengan gula aren. Diharapkan dengan adanya kegiatan Doktor Mengabdi dan KKN Tematik, dapat membuat para petani gula aren kembali memproduksi gula aren.
Kegiatan yang dilakukan secara umum adalah rebranding gula aren dengan memasarkannya di media sosial dan website serta penguatan kelembagaan BUMKam Sakaq Tada yang bertujuan untuk peningkatan ekonomi kampung serta mengurangi angka pengangguran di kampung. Beberapa anggota dari BUMKam Sakaq Tada sendiri juga kurang aktif dalam organisasi tersebut, sehingga jalannya BUMKam sedikit terkendala.
Melihat potensi di kampung yang memiliki banyak pohon aren dan terdapat juga petani gula aren, maka BUMKam memilih usaha gula aren khususnya produk gula semut. Pengolahan gula semut ini sudah bisa dilakukan dengan baik dengan alat-alat rumah tangga biasa. Namun, prosesnya akan lebih cepat dan lebih baik jika menggunakan alat-alat otomatis. Penguatan kelembagaan BUMKam sendiri juga bertujuan untuk bisa mengembangkan produk lain dari aren, tidak hanya produk gula semut. Sehingga, potensi dari aren sendiri bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan bisa menambah pemasukan BUMKam.
Rencana dari kegiatan ini adalah agar produk olahan gula aren bisa meluas pasarnya dan BUMKam Sakaq Tada mampu berjalan dengan baik, serta bisa menaungi berbagai macam usaha-usaha yang ada di kampung ini. Sehingga, bisa meningkatkan perekonomian serta pendapatan warga maupun kampung. Kegiatan yang dilakukan ini berupa rebranding gula aren serta penguatan kembali kelembagaan BUMKam agar BUMKam sendiri mampu bergerak sendiri dalam perluasan pasar produk-produk dari Kampung Sakaq Tada. Sebelum kegiatan ini dilakukan, tim dosen dan mahasiswa KKN melakukan proses vaksinasi, serta melakukan tes swab untuk memastikan bahwa tim KKN bebas dari Covid-19. Selain itu, kegiatan yang berlangsung di Sakaq Tada tidak boleh lebih dari 10 orang untuk menjaga social distancing untuk mencegah persebaran Covid-19. (PR/Den)