BPBD Kapuas Bahas Usulan Relokasi Warga Tumbang Murui Akibat Banjir

oleh -
oleh
BPBD Kapuas Bahas Usulan Relokasi Warga Tumbang Murui Akibat Banjir 3

Kuala Kapuas (Dayak News) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas menggelar diskusi fokus mengenai rencana kontinjensi bencana banjir di aula Dinas Pendidikan Kapuas pada Rabu (5/12). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof. Ir. Syarifudin Kadir, M.Si, yang bertindak sebagai pemateri.

Diskusi tersebut bertujuan mengevaluasi kesiapan dan efektivitas penanganan banjir, serta menyusun strategi untuk meningkatkan kapasitas respons terhadap bencana banjir yang kerap melanda wilayah Kapuas, terutama saat musim hujan.

BPBD Kapuas Bahas Usulan Relokasi Warga Tumbang Murui Akibat Banjir 4

Plt. Kepala BPBD Kapuas, Saribi, menekankan pentingnya dokumen rencana kontinjensi ini sebagai panduan kebijakan jangka menengah dan panjang. “Dokumen ini sangat penting, terutama untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun ke depan. Selain itu, dokumen ini juga diharapkan mampu memberikan solusi terhadap masalah banjir, termasuk usulan relokasi dan pendalaman alur sungai Kapuas,” jelasnya.

Saribi juga menyoroti potensi banjir yang tinggi di Kapuas akibat curah hujan yang deras dan topografi wilayah yang rendah. Oleh karena itu, rencana kontinjensi dirancang untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah.

Usulan Relokasi Warga Tumbang Murui
Dalam diskusi tersebut, Kepala Desa Tumbang Murui mengusulkan relokasi bagi warganya yang kerap terdampak banjir hampir setiap tahun. Menanggapi usulan ini, Saribi menyatakan bahwa BPBD akan mencatatnya sebagai rekomendasi penting untuk ditindaklanjuti.

“Relokasi dapat dilakukan melalui dua pola. Pertama, memindahkan penduduk secara permanen ke tempat baru yang aman dari banjir. Kedua, menyediakan lokasi sementara yang dapat digunakan saat terjadi banjir, misalnya di area dengan ketinggian lebih tinggi,” terang Saribi.

Fokus Mitigasi dan Edukasi
Diskusi juga membahas berbagai isu strategis, seperti pemetaan daerah rawan banjir, peningkatan sistem komunikasi dan koordinasi antarinstansi, serta penguatan kapasitas relawan dan petugas lapangan. Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat menjadi prioritas agar mereka lebih siap menghadapi bencana.

Diskusi diakhiri dengan komitmen bersama dari semua pihak untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam penanggulangan bencana banjir, demi meminimalkan dampak buruk bagi masyarakat Kabupaten Kapuas. (Rob)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.