Kuala Kapuas (Dayak News) – Pemerintah Kabupaten Kapuas terus berupaya meningkatkan swasembada pangan dengan mengoptimalkan ketersediaan lahan pertanian seluas 45.000 hektar. Dari luas tersebut, target tanam mencapai sekitar 80.000 hektar di 17 kecamatan hingga tahun 2025.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Yaya, SP., melalui Kepala Bidang Tanaman Produksi, Edi Dese, menyampaikan bahwa lahan baku untuk pertanian khusus tanaman padi di Kapuas sesuai dengan data Pertanahan ARB mencapai 45.000 hektar. Oleh karena itu, target luas tanam hingga tahun 2025 ditetapkan sebesar 80.000 hektar.
“Kami telah memulai musim tanam sejak Oktober-Maret 2024 dan akan berlanjut pada musim tanam April-September 2025 dengan target produksi beras yang telah ditentukan,” ujar Edi Dese pada Rabu (12/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa produksi beras tahun 2025 akan mencakup seluruh 17 kecamatan di Kapuas. Untuk lima kecamatan yang memiliki lahan kering, musim tanam dimulai pada Oktober-Maret, sementara 12 kecamatan dengan lahan basah menerapkan sistem dua kali musim tanam, yakni Oktober-Maret dan April-September.
“Di lima kecamatan non-pasang surut, jenis padi yang ditanam adalah geragai, sedangkan di 12 kecamatan lainnya ditanam padi unggul dan padi lokal,” tambahnya.
Edi Dese juga menegaskan bahwa varietas padi lokal tetap dipertahankan karena merupakan salah satu produk andalan daerah. Produktivitas padi lokal berkisar antara 2 hingga 3 ton per hektar, sementara padi unggul mampu mencapai 4 hingga 6 ton per hektar. Namun, luas tanam padi lokal hanya sekitar 30 persen dari 45.000 hektar lahan baku yang tersedia di 12 kecamatan.
“Padi lokal memang masih mendominasi, meskipun hanya bisa dipanen sekali dalam setahun, berbeda dengan padi unggul yang bisa ditanam dua kali dalam setahun,” pungkasnya. (Rob)
