ALAT TES PCR HABIS, LANSIA INI TERPAKSA ISOLASI MANDIRI TANPA TAHU MENDERITA COVID-19

oleh -
oleh
ALAT TES PCR HABIS, LANSIA INI TERPAKSA ISOLASI MANDIRI TANPA TAHU MENDERITA COVID-19 1
dr. Robert Padmudyanto

Kasongan, (Dayak News) – Seorang lansia di desa Buntut Bali Kecamatan Pulau Malan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah terpaksa harus isolasi mandiri, tanpa tahu tertular Virus Covid-19 atau negatif.

Keputusan terpaksa diambil setelah, pihak keluarga menghubungi Puskesmas kecamatan terdekat yang menyatakan alat tes PCR habis.

“Petugas menolak melakukan tes PCR dengan alasan alatnya habis. Kata mereka, di Dinas Kesehatan juga kosong,” sebut anak dari lansia ini yang meminta namanya jangan disebut, Selasa (13/7).

Padahal, saat itu orang tuanya dalam kondisi demam tinggi dan batuk batuk. Namun karena alat uji belum ada, terpaksa ibunya dirawat di rumah.

Keinginannya untuk memastikan apakah telah terpapar Virus Corona terpaksa dikesampingkan. Pihak keluarga juga menolak untuk dibawa ke rumah sakit umum daerah.

“Penyakit yang diderita belum jelas. Apakah positif Corona atau negatif. Alat tes saja tidak ada. Masa buru buru masuk rumah sakit,” pungkas pria paruh baya ini.

Sementara, Kepala Puskesmas Pulau Malan, Yulita, dikonfirmasi terkait masalah itu mengaku alat tes PCR memang habis.

“Sudah diusulkan ke Dinas Kesehatan tapi masih kosong. Saat ini Kami masih berusaha mencari talangan dari Puskesmas lain,” sebutnya singkat.

Pernyataan agak berbeda justru dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dr. Robert Padmudyanto, menyebut alat tes PCR telah tersedia. “Siang ini Puskesmas Pulau Malan mengambilnya,” sebut Robert, Selasa (13/7).

Dinas kesehatan selaku ujung tombak pelayanan kesehatan tentu berkoordinasi dengan semua unit pelayanan kesehatan di bawahnya termasuk dengan puskesmas. Apabila ada pernyataan bertolak belakang, berarti ada miskomunikasi atau faktor lain.

Dalam pandemi saat ini, membutuhkan koordinasi antara lembaga. Kelincahan tiap unit pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan kondisi yang tentu saja berbeda beda bagi tiap daerah. (Dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.