ASISTEN II SETDA KATINGAN BUKA MUSYAWARAH PERKUMPULAN PETANI ROTAN

oleh -
oleh
ASISTEN II SETDA KATINGAN BUKA MUSYAWARAH PERKUMPULAN PETANI ROTAN 1
Ahmad Rubama

Kasongan, (Dayak News) -Wakil Bupati Katingan, Sunardi NT Litang melalui Asisten II Ahmad Rubama membuka secara resmi acara Musyawarah Anggota Perkumpulan Petani Rotan Katingan di aula BPKAD, Jalan MT Haryono, Selasa (21/12).

Dalam sambutannya, Ahmad Rubama menyambut baik prakarsa WWF Indonesia dan NGO yang menjadi mitra pemerintah membantu pengembangan rotan dari penanganan hulu dan hilir.

Mengingat Komoditi rotan tak terlepas dari kehidupan masyarakat Dayak yang secara sosial kultural menggunakan rotan sebagai bahan keperluan sehari hari, kata dia, maka perlu diperhatikan jaminan bahan baku berkelanjutan, desain dan teknologi pengolahan, kelembagaan sumber daya manusia serta aspek pemasaran.

“Harga rotan mentah masih rendah, akibat adanya larangan ekspor. Hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana menghasilkan bahan baku yang memiliki nilai tambah. Memang ditingkat petani ada kenaikan harga siginifikan dari tahun ke tahun,” ujarnya.

ASISTEN II SETDA KATINGAN BUKA MUSYAWARAH PERKUMPULAN PETANI ROTAN 2

Musyawarah Anggota Petani Rotan Katingan yang kedua, tandas Ahmad Rubama sebagai tolok ukur membentuk kepengurusan baru dengan program yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kami sangat berharap dengan kepengurusan yang baru dapat memunculkan strategi dan ide baru untuk tata kelola dan tata niaga rotan yang lebih baik. Harapan kami, acara ini dapat berlangsung tertib, aman dan lancar dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat,” pungkasnya.

Di tempat sama, Riswandi, pelaku usaha rotan dari Parupuk berharap ada bimbingan instansi terkait terhadap usaha masyarakat itu. Sebagaimana diketahui rotan dikategorikan sebagai hasil hutan dan rentan bersentuhan dengan hukum.

“Masyarakat terkadang ketakutan ketika mendengar kabar gegara membawa rotan tanpa ijin ditangkap aparat. Memang Ijin pengiriman barang (rotan) baru terbit untuk empat desa, yakni Desa Karuing, Parupuk, Jahanjang dan Tumbang Runen. Tapi dalam pelaksanaannya masih perlu bimbingan,” harapnya. (Dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.