Kasongan, (Dayak News) – Lama mati suri, industri rotan dan kayu olahan di Dusun Hampangen kembali bangkit. Dengan menggandeng investor dari luar negeri, Unit Pelaksana Teknis Rotan dan Kayu Dinas Perindustrian, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (P2T) akan melaunching ekspor kayu olahan dalam waktu dekat.
Menurut Kepala Dinas P2T, H. Supardie, kerja sama dengan pihak asing dituangkan dalam bentuk sewa. Pihaknya menyediakan lokasi pabrik dan gudang, sedangkan investor akan membayar sewa dalam bentuk retribusi.
“Jadi kerja sama ini akan menambah peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan disisi lain membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar,” ungkapnya, Selasa (18/7 2023).
Dikatakannya, kesepakatan telah dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding 3 Juli 2023 lalu bertempat di kantor P2T Katingan. Perusahaan, lanjut dia, saat ini masih membersihkan pabrik yang sejak lama terbengkalai.
“Dalam waktu dekat akan ada launching terkait kerja sama dan ekspor perdana kayu olahan,” imbuhnya.
Ditambahkan Supardie, untuk bahan baku kayu berasal dari perusahaan Ijin pemanfaatan kayu setempat. Disamping itu bahan baku juga berasal dari limbah perkebunan yang dikelola oleh PT Rimba Makmur Utama (RMU).
“Masyarakat lokal akan diberdayakan melalui supply bahan baku kayu yang dikelola melalui kearifan lokal dibawah binaan PT RMU,” tandasnya.
Guna mendukung berbagai program di area industri tersebut, Dinas P2T Katingan membuat berbagai kegiatan di tahun 2024. Disebutkannya, fasilitas yang masih dibutuhkan diantaranya adalah sarana dan prasarana untuk pabrik.
“Untuk 2024 telah disetujui anggaran senilai Rp15 M untuk menunjang beragam program disana,” pungkasnya. (Dan)