DPRD KATINGAN DORONG PERKEBUNAN BESAR KELAPA SAWIT PERBAIKI HARGA TBS DITINGKATAN PETANI

oleh -
oleh
DPRD KATINGAN DORONG PERKEBUNAN BESAR KELAPA SAWIT PERBAIKI HARGA TBS DITINGKATAN PETANI 1
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan, Nanang Surianyah.

Kasongan, (Dayak News) – Prihatin dengan kesejahteran petani kelapa sawit yang semakin terpuruk sebagai akibat anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) mendapat tanggapan serius dari Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan, Nanang Surianyah.

Dirinya mengingatkan dan meminta kepada semua Perusahaan Besar Kelapa Sawit (PBS) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Katingan dapat memperbaiki harga pembelian TBS ditingkatan petani. Hal itu sejalan dengan regulasi dan himbauan dari Menteri Perdagangan Zulkipli Hasan yang membuat ketentuan bahwa harga TBS ditingkat petani paling rendah Rp1.600/ kg. Tapi pada kenyataannya harga TBS malah terjun bebas mencapai Rp650/kg.

“Jangan sampai masyarakat bergejolak, baru menjadi perhatian PBS. Sebab saya yakin masyarakat sudah terlalu lelah untuk merasakan rendahnya harga TBS saat ini,” ungkapnya disela mengikuti Musyawarah Nasional Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit (AKPSI), di Jakarta, Sabtu (16/7 2022).

Disampaikannya, penghapusan pungutan atas ekspor CPO oleh Menteri Keuangan, semestinya harus disikapi secara bijak dengan meningkatkan harga TBS tingkatan petani. Itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 103/PMK.05/2022 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

“Ditiadakannya pungutan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya termasuk CPO, maka saya menyarankan kepada PBS yang memiliki pabrik CPO dan beroperasi di Kabupaten Katingan segera meningkatkan ekspor sehingga harga TBS ditingkat petani makin membaik,” ujarnya.

Dijelaskannya, Munas I AKPSI bertujuan untuk memperbaiki tata kelola industri kelapa sawit dari hulu hingga hilir untuk menyikapi kegelisahan para petani akibat munculnya kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor, hingga terbitnya keputusan untuk mencabut kembali larangan itu. Tetapi pada kenyataannya harga TBS ditingkat petani makin merosot pada harga Rp650/kg, bahkan ada PBS yang menghentikan pembelian TBS milik swadaya petani.

BACA JUGA :  DPUPERHUB KATINGAN TERTIBKAN KENDARAAN "ODOL"

“Saya berharap kepada seluruh PBS yang beroperasi di wilayah Kabupaten Katingan mengambil langkah bijak untuk mengatasi anjloknya harga TBS kelapa sawit ditingkat petani, sehingga roda perekonomian membaik kembali,” ulangnya.

Sebagaimana diketahui, sebagian masyarakat di Kabupaten Katingan menggantungkan hidup dari perkebunan sawit. Namun akhir-akhir ini harga TBS kelapa sawit jatuh dan menyentuh level terendah.
“Saya ingatkan, jangan sampai keadaan seperti ini menjadi alasan PBS mengambil keuntungan besar membeli TBS dengan harga sangat rendah. Tolonglah peduli bagi kesejahteran petani kita,” ulangnya.

Sekadar informasi Munas I APKASI dilaksanakan selama dua hari sejak tanggal 16 Juli 2022 hingga 17 Juli 2022. Tujuan utamanya untuk memperbaiki tata kelola kelapa sawit sesuai instruksi presiden Jokowi, yakni menjaga kestabilan harga TBS kelapa sawit terutama ditingkatan petani. (Dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.