KASONGAN MULAI PANEN DURIAN

oleh -
oleh
KASONGAN MULAI PANEN DURIAN 1
Siti Fatimah (43) saat melayani pembeli. Durian dapat langsung dimakan di tempat, penjual telah menyediakan lokasi dan fasilitas.

Kasongan, (Dayak News)-Buah Durian mulai membanjiri lapak pedagang buah di Kota Kasongan. Buah yang menjadi ikonis Kabupaten Katingan tersebut berdatangan dari bagian hulu dan sebagian berasal dari desa Tumbang Liting Kasongan.

Siti Fatimah (43) penjual Buah Durian mengatakan harga masih cukup tinggi. Terbagi berdasar ukuran serta jenis buah.
“Untuk ukuran besar harga mencapai Rp150 ribu yang sedang Rp100 ribu dan ukuran paling kecil Rp50 ribu. Sedangkan untuk jenis Durian Otak Udang harga lebih tinggi,” katanya, Sabtu (18/12).

Kata dia buah itu berasal dari Desa Tumbang Liting. Ada juga sebagian dari bagian hulu sungai Katingan.
“Harga memang tidak ada patokan. Semua tergantung kesepakatan antara penjual dan pembeli,” ujarnya.

KASONGAN MULAI PANEN DURIAN 2

Baru setengah hari membuka lapak di persimpangan empat Katunen, buah yang dijual sisa sedikit. Sebagian besar pembeli bukan warga Katingan, tapi masyarakat yang kebetulan melintas jalan trans Kalimantan Tengah itu.
“Hasilnya lumayan lah, hampir mencapai satu jutaan,” ungkapnya.

Sekedar informasi, Durian Kasongan sangat familiar di telinga warga Kalimantan Tengah karena keunikan rasa yang berbeda dengan daerah lain. Bahkan warga di Kalimantan Selatan banyak yang memperdagangkan buah yang memiliki bau menyengat tersebut.

Durian Kasongan memiliki tekstur daging tebal, kental, manis dan terasa legit. Hingga kini Durian Kasongan menjadi sebuah merek dagang yang akan selalu dicari konsumen. Tak heran meskipun berada luar Kota Kasongan atau di Palangka Raya akan ada pedagang yang mengatas namakan Durian Kasongan.

Menyadari potensi, Pemerintah Kabupaten Katingan melalui Bappeltbang telah membuat kajian. Bahkan beberapa varietas unggulan telah berhasil dilepas dan memiliki label berdasarkan bahasa daerah.

BACA JUGA :  CAMAT KATINGAN KUALA TERPILIH MENJADI KADES

“Untuk tahun ini dua varietas lokal telah dilepas. Selanjutnya untuk pengembangan tergantung anggaran dan prioritas RPJMD,” kata Yossy, selaku Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Kelautan beberapa waktu lalu. (Dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.