Kasongan, (Dayak News) – “Mau dipandu mobilnya Pak,” tawar seorang anak usia sekolah dasar, tak digubris. Tawaran terus dilancarkan hingga ada seorang sopir bersedia diarahkan guna menghindar kepungan banjir di jalan Trans Kalimantan Tengah, Kabupaten Katingan, Kasongan.
Selesai keluar dari jalan yang penuh luapan air, sang sopir membuka kaca jendela dan menyerahkan selembar uang seratus ribu rupiah. Cuan berpindah tangan dan langsung dimasukan kedalam botol aqua besar yang memang telah disediakan.
Beberapa kendaraan yang tak hiraukan bantuan pemandu terjebak dan mogok. Terpaksa, sopir meminta pemandu untuk mendorong hingga terbebas rendaman air.
Arif (11) menceritakan, melakoni sebagai pemandu kendaraan selama tiga hari, ketika banjir besar melanda Kabupaten Katingan, sejak Sabtu (13/11).
Sambil bermain bersama dengan kawan kawan, ia menawarkan jasa memandu, jika ada mobil lewat.
“Kemarin uang terkumpul mencapai Rp300 ribu lebih. Untuk hari ini, baru mendapat Rp200 ribu,” katanya diterik matahari.
Untuk biaya setiap memandu, bocah kelas lima SD ini, tidak mematok tarif, tergantung keiklasan pengendara. Terkadang ada yang meminta dituntun, tapi langsung pergi begitu saja. Bagi Arif, hal itu lumrah. Diusia sekolah, untuknya bermain sangatlah menyenangkan.
Hal senada diungkapkan Marvel (10), ia tidak mempermasalahkan, berapapun yang diberi pengguna jasa.
Menurut pengakuannya, ketika tiga hari jadi penuntun kendaraan roda empat, berhasil mengumpulkan cuan Rp750 ribu. “Rencana buat beli sepeda, Om,” tuturnya polos.
Meskipun sibuk mencari uang, bukan berarti Marvel melupakan Sekolah. Kebetulan tempatnya bersekolah terendam air, sehingga siswa diliburkan.
Ternyata bencana banjir besar di Kabupaten Katingan juga memberi berkah bagi pemilik jasa angkutan Pick Up.
Sebagaimana dikisahkan Adan (25), mengangkut kendaraan roda dua melewati banjir. Untuk satu kali trip, tarif yang dikenakan Rp150 ribu perbuah. Dalam satu pick up, motor yang dibawa sebanyak tiga unit. Melewati rute sejauh 12 kilometer, ia harus menggunakan jasa pemandu sebesar Rp50 ribu. “Dalam satu hari bisa empat kali pulang pergi,” kisahnya.
Namun, jika air terlalu dalam dan jalan terputus, maka pengguna jalan terpaksa memakai angkutan air . Ini menjadi berkah untuk pengusaha transportasi air. “Satu orang penumpang tarifnya Rp100 ribu dan untuk roda dua Rp150 ribu,” cerita Madi (35). (Dan)