Kasongan, (Dayak News) – Pemerintah Kabupaten Katingan membuka kran untuk insvestor yang ingin menanamkan modal di Daerah Setempat. Salah cara yang dilakukan adalah menerbitkan launching Outlook Investasi Yurisdikasi Kabupaten Katingan 2023 di Aula Bappelitbang, Kamis (9/11 2023).
Menurut Penjabat Bupati Katingan, Saiful secara geografis wilayah yang dipimpinnya berada di tengah Pulau Kalimantan dengan luasan mencapai 20 ribu kilometer persegi dan kabupaten terluas nomor dua setelah Murung Raya. Kata dia, dengan kondisi itu peluang berinvestasi sangat besar, terlebih kekayaan alam yang ada banyak yang belum tergali.
“Saat ini ada delapan potensi yang mulai digarap insvestor,” sebutnya saat memberi paparan potensi investasi di Kabupaten berjuluk Penyang Hinje Simpei.
Unggulan Katingan yang pertama adalah Sawit berkelanjutan dimana dalam sektor usaha ini perlu penambahan pabrik baru guna menampung hasil perkebunan masyarakat secara mandiri.
Selanjutnya, lanjut pria kelahiran Kasongan ini, Rotan berkelanjutan sangat menjanjikan untuk dikembangkan dengan cara mengolahnya sehingga memiliki nilai tambah.
Peluang berikutnya adalah Tanaman Pangan dan Paludikultur berkelanjutan, sektor perkebunan cukup menjanjikan terutama untuk komiditas durian, pisang dan padi. Ketersediaan lahan serta kesuburan tanah sangat menopang sektor itu.
Ekowisata berkelanjutan juga menjadi sektor usaha menjanjikan bagi para pengusaha. Masih banyak lokasi ekowisata yang belum dikembangkan dengan potensi menjanjikan seperti wisata alam Riam Jerawi, Wisata Desa. Sementara Katingan sudah memiliki dua taman nasional yakni Bukit Raya dan Sebangau, sedangkan di dalam kota terdapat Kebun Raya dengan ribuan species tanaman.
Lebih lanjut Saiful mengungkapkan, peluang di sektor Perhutanan sosial dan karbon, dimana terdapat 41 perijinan sosial yang terdiri dari 23 Hutan Desa, 12 Hutan Kemasyarakatan dan enam Hutan Tanaman Rakyat dengan luasan 36.828 ha.
Hasil Hutan Bukan Kayu, kata dia turut memberi peluang usaha menjanjikan di Kabupaten Katingan. Hasil ikutan itu meliputi madu kelulut, sarang walet, bambu dan minyak arsiri.
Peluang usaha ketujuh adalah Restorasi Ekosistem dan Multi Usaha Kehutanan. Saiful menuturkan saat ini baru ada satu perijinan yang dikelola PT Rimba Makmur Utama bergerak dibidang bisnis karbon serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
Terakhir, Taman Nasional Sebangau menjadi wilayah konservasi gambut berkelanjutan. Selain tempat pelestarian rawa gambut tempat itu menjadi tempat habitat orang hutan liar sehingga berdampak positif terhadap ekowisata.
“Investor berpeluang untuk membuka bisnis penunjang wisata daerah tersebut seperti transportasi dan akomodasi,” Demikian Saiful. (Dan)