Kasongan, (Dayak News) – Sebanyak 30 Warga Desa Mendawai Kabupaten Katingan menolak penetapan keadilan restorative kepada Fauzianyah yang sebelumnya tertangkap tangan mencuri sarang walet milik warga setempat. Penolakan masyarakat dituangkan dalam tandatangan pernyataan sikap dan melaporkan kepada Kapolres Katingan, Jum”at (20/10/2023).
Kisruh peristiwa itu berawal dari tertangkapnya Fauzianyah ketika membobol sarang walet milik DM. Saat diperiksa oleh Polsek setempat pelaku mengaku telah membobol enam buah sarang walet dalam kurun waktu berbeda. Sementara berdasarkan laporan warga, ternyata ada 16 warga yang mengaku telah kebobolan.
Kepolisian setempat bersama kepala adat berupaya menyelesaikan permasalahan lewat Keadilan reatorative. Hingga terbitnya surat perdamaian antara pelaku dan korban dengan diketahui pihak kepolisian. Permasalahan inilah akhirnya menimbulkan masalah.
“Korban pencurian sarang walet tidak hanya satu. Jadi perjanjian damai tersebut tidak menggambarkan keadilan,” ungkap nara sumber ini, Sabtu (21/10 2023).
Menurut dia, warga yang mengalami kerugian telah menyampaikan keberatan kepada Polsek Mendawai namun tidak ada tanggapan. Sementara peristiwa pembobolan sarang walet marak terjadi.
“Kami sudah menyampaikan laporan kepada Polres Katingan dan audah diterima langsung Waka Polres,” tuturnya.
Terpisah, Kapolres Katingan, AKBP I Gede Putu Widyana, S.H., S.I.K., M.H melalui Kapolsek Mendawai Ipda M. Nasir mempersilahkan bilamana ada masyarakat yang belum merasa puas atas kebijaksanaan yang telah diputuskan. Ia mengatakan sudah melaporkan permasalahan tersebut kepada Kapolres dan Kasat Reskrim selaku pembina.
“Saya tetap garis lurus ke pimpinan saya Pak. Jadi apa pun yang sedang ditangani di Polsek saya laporkan ke pimpinan saya dan itu sudah komitmen kami,” pungkasnya. (Dan)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
