Kasongan (Dayak News) – Perbedaan dalam menetapkan Waktu Sholat Idul Fitri adalah hal yang lumrah dan tidak perlu dibesar-besarkan, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Hari Jum’at Tanggal 21 April 2023.
Untuk sholat Idul Fitri kali ini mengantisipasi membludaknya Jemaah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Katingan menyediakan dua tempat yakni di halaman Masjid Nurul Iman Muhammadiyah Kasongan dan Masjid Baitul Ilmi Komplek Universitas Muhammadiyah Kasongan jalan Trans Kalimantan.
Di halaman Masjid Nurul Iman sholat Idul Fitri bertindak sebagai Imam Ustad Istaburoqim.
Khatib Gen Otomo,M.Psi., Psikolog dalam khotbahnya di depan Ribuan Jemaah yang memadati halaman Parkir Masjid Nurul Iman Muhammadiyah jalan Semadi Kasongan Lama.
Ia mengatakan terjadi perbedaan dalam melaksanakan Sholat Idul Fitri Tahun ini, sebagai Warga Muhammadiyah memiliki sikap toleran, saling menghormati dengan Saudara saudara Muslim yang masih mengunakan metode lain dalam menentukan Sholat Idul Fitri.
“Perbedaan bukan hal yang aneh dan tidak perlu dibesar-besarkan, perbedaan disamping keniscayaan juga bisa merupakan Rahmat, ini menunjukkan luasnya khazanah Keilmuan dalam Islam “ungkap Serjana Psikologi itu.
Dikatakan. perbedaan yang terjadi bagaikan air Zam -zam yang tidak akan pernah habis begitupun juga dengan kazanah Keilmuan Islam.
Idul Fitri juga merupakan momentum untuk saling mempererat tali silaturahmi antar sesama Umat. Katanya.
Sementara di Masjid Baitul Ilmi yang berada di jalan Trans Kalimantan, bertindak sebagai Imam, Andi Setiadi,S.pd dan Khatib Ustad Dede Raya,S.pd.
Karena banyaknya Jema’ah yang melaksanakan sholat Idul Fitri, sehingga Masjid yang berada di Kompleks Kampus Universitas Muhammadiyah itu. Jema’ahnya meluber hingga teras dan halaman parkir Masjid.(Pnd)