Jangan Sembarangan Minum Obat Nyeri, Bisa Berisiko Serius!

oleh -
oleh
Jangan Sembarangan Minum Obat Nyeri, Bisa Berisiko Serius! 1
Ilustrasi (foto/iStock)

Rasa nyeri seringkali menjadi alasan utama seseorang mengonsumsi obat pereda nyeri atau analgesik. Namun, tahukah Anda bahwa minum obat nyeri secara sembarangan tanpa konsultasi tenaga kesehatan bisa berdampak buruk bagi tubuh?

Menurut informasi yang dikutip dari pafirajapolah.org, banyak masyarakat belum memahami bahwa setiap obat memiliki cara kerja, dosis, serta risiko efek samping yang berbeda. “Konsumsi obat nyeri yang tidak sesuai aturan bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal, liver, bahkan ketergantungan,” tulis laman tersebut.

Risiko Konsumsi Obat Nyeri Tanpa Pengawasan

Beberapa risiko utama dari konsumsi obat nyeri tanpa pengawasan meliputi:

  1. Kerusakan Ginjal dan Liver
    Obat jenis NSAID (non-steroidal anti-inflammatory drugs) seperti ibuprofen atau asam mefenamat, jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan tanpa pengawasan, dapat membebani fungsi ginjal dan hati.

  2. Efek Samping pada Lambung
    Obat-obatan pereda nyeri dapat menyebabkan iritasi lambung bahkan tukak lambung, terutama bila diminum dalam keadaan perut kosong.

  3. Interaksi Obat Berbahaya
    Menggabungkan obat nyeri dengan obat lain tanpa mengetahui interaksinya dapat memicu reaksi yang tidak diinginkan, termasuk penurunan efektivitas atau munculnya efek toksik.

  4. Menutupi Penyakit yang Lebih Serius
    Nyeri adalah sinyal tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Jika terus-menerus ditekan dengan obat, bisa jadi gejala penyakit yang lebih serius jadi terabaikan.

Solusi Aman: Konsultasi dengan Tenaga Kesehatan

Sebagaimana dijelaskan di pafirajapolah.org, langkah terbaik ketika mengalami nyeri adalah berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga medis profesional. Mereka dapat merekomendasikan obat yang sesuai, termasuk dosis dan durasi penggunaannya.

“Jangan menjadikan obat nyeri sebagai solusi jangka panjang tanpa tahu penyebab nyeri itu sendiri. Penting untuk tahu kapan harus minum obat, kapan harus ke dokter,” ujar penjelasan dari situs tersebut.

BACA JUGA :  Mengungkap Keindahan Gunungkidul dan Komitmen PAFI untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.