Palangka Raya (Dayak News) – Gondokan dalam atau struma basedow merupakan salah satu penyebab pembesaran kelenjar tiroid. Kondisi ini ditandai dengan gangguan mata yang khas dan kenaikan jumlah hormon tiroid. Apabila tidak diobati, jenis gondokan ini dapat berbahaya dan bahkan mengancam nyawa.
Pembesaran kelenjar tiroid akibat gondokan dalam atau struma basedow tidak selalu tampak dari luar dan terasa nyeri. Hal inilah yang membuat penderitanya kerap tidak menyadari bahwa dirinya sedang terkena penyakit gondok atau gondokan.
Meski begitu, ukuran gondokan dalam yang semakin besar bisa menimbulkan berbagai gejala lain, seperti batuk, sulit menelan, atau bahkan sulit bernapas.
Dilansir dayaknews.com melalui artikel di Aplikasi AloDok, dr. Riza Marlina menjelaskan bahwa Secara medis, sebenarnya tidak ada istilah gondokan dalam. Masyarakat Indonesia menggambarkan kondisi ini sebagai gondokan yang melebar ke samping disertai mata melotot.
Gondokan sendiri merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang berada di leher, tepatnya di bawah jakun. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal dan salah satunya adalah penyakit autoimun, seperti penyakit Graves. Penyakit Graves sendiri adalah gangguan imunitas yang menyebabkan tubuh menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan, sehingga kelenjar tiroid tampak membesar.
Selain penyakit Graves, ada beberapa kondisi yang juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar tiroid dan menyerupai kondisi gondokan dalam, yaitu Kekurangan Yodium. Kekurangan yodium bisa menjadi penyebab gondokan dalam. Pasalnya, yodium merupakan zat penting yang berperan dalam pembentukan hormon tiroid dalam tubuh. Apabila kadar yodium berkurang, kelenjar tiroid akan membesar sebagai reaksi untuk mendapatkan lebih banyak yodium.
“Selain itu, Penyakit Hashimoto juga bisa menjadi faktor munculnya gondokan. Penyakit Hashimoto merupakan peradangan pada kelenjar tiroid yang berdampak pada ketidakmampuan tubuh untuk menghasilkan hormon tiroid, sehingga jumlahnya terlalu sedikit atau hipotiroidisme. Hormon tiroid yang rendah membuat kelenjar pituitari memproduksi hormon perangsang tiroid atau tirotropin untuk merangsang produksi tiroid. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kelenjar tiroid membesar.” Jelas dr. Riza Marlina.
Kemudian, Faktor Selanjutnya, munculnya Gondok Multinodular yakni munculnya beberapa benjolan padat maupun berisi cairan yang disebut nodul, berkembang di kedua sisi kelenjar tiroid. Benjolan tersebut menyebabkan ukuran kelenjar tiroid menjadi lebih besar.
Penyebab gondok multinodular tidak diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini berkaitan dengan penyakit tiroid lain, seperti penyakit Hashimoto, kekurangan yodium, hingga kanker tiroid.
“Ada juga Gondokan yang diakibatkan oleh Nodul tiroid Soliter dimana pada kasus ini Berbeda dengan gondok multinodular, nodul tiroid soliter hanya terjadi di salah satu bagian kelenjar tiroid. Meski begitu, penyebab yang mendasari umumnya sama seperti gondok multinodular.” Jelasnya lebih lanjut.
Diterangkannya, Gondokan lebih sering dialami oleh wanita dari pada pria. Selain itu, kehamilan, usia di atas 40 tahun, riwayat keluarga dengan penyakit autoimun, paparan radiasi, dan penggunaan obat tertentu juga dapat meningkatkan risiko gondokan, termasuk gondokan dalam atau struma basedow.
Gondokan dalam sering kali tidak bergejala atau menimbulkan gejala yang khas pada awalnya. Namun, ada beberapa gejala umum yang dapat muncul akibat gondokan, seperti: Pembengkakan di leher, tepatnya di bawah jakun. Perasaan kaku atau mengganjal di tenggorokan, Suara serak, Batuk, Sulit menelan, Sulit bernapas.
Pada penyakit Graves, beberapa gejala lain yang dapat muncul selain pembesaran kelenjar tiroid dapat berupa tangan dan jari gemetar (tremor), mata menonjol atau terlihat seperti melotot, penurunan berat badan, perubahan siklus menstruasi, kulit di kaki memerah, detak jantung tidak teratur, dan penurunan libido.
Dari semua gejala tersebut, gejala paling khas yang dirasakan oleh penderita penyakit Graves adalah mata menonjol atau exophthalmos. Kondisi ini umumnya diikuti dengan sensasi perih dan nyeri pada mata, kelopak mata bengkak, mata meradang, dan lebih sensitif terhadap cahaya.
Dalam kasus exophthalmos yang parah, otot mata yang membengkak dapat memberikan tekanan yang kuat pada saraf mata. Hal ini memungkinkan terjadinya kebutaan pada salah satu mata (parsial).
Otot-otot mata yang mengalami peradangan jangka panjang perlahan-lahan akan kehilangan kemampuan mengontrol gerakan, sehingga menyebabkan penglihatan ganda (double vision).
Dalam Kesempatan ini, dr. Riza Marlina pun menyarankan dan menganjurkan masyarakat yang merasakan gejala adanya gondokan untuk segera melakukan Pengobatan gondokan dalam atau struma basedow.
Pengobatan sendiri tergantung pada ukuran, tanda dan gejala yang muncul, serta penyebab yang mendasarinya. Tujuan pengobatan yang dilakukan adalah untuk menghambat produksi hormon tiroid berlebih dan menghambat efek hormon tersebut pada tubuh.
“Intinya segera berobat ke Fasilitas Kesehatan terdekat, jangan biarkan Gondok atau Gondokan tidak diobati, karena berakibat fatal bagi nyawa.” Pungkasnya. (PR/AJn)