Pertolongan Pertama Saat Mengalami Gejala Demam Berdarah (DBD)

oleh -
oleh
Pertolongan Pertama Saat Mengalami Gejala Demam Berdarah (DBD) 1
foto ilustrasi (iStock)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit tropis yang kerap menyerang masyarakat Indonesia, terutama saat musim hujan tiba. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Karena gejalanya sering mirip dengan penyakit lain, penting untuk mengenali ciri-ciri DBD sejak dini dan mengetahui langkah pertolongan pertama sebelum mendapat penanganan medis.

Menurut informasi dari situs PAFI Kepulauan Tambelan (pafikeptambelan.org), pertolongan pertama sangat penting untuk mencegah kondisi pasien memburuk sebelum ditangani tenaga medis profesional.

Gejala Awal DBD yang Perlu Diwaspadai:

  1. Demam tinggi mendadak (bisa mencapai 40°C)

  2. Sakit kepala parah, terutama di bagian belakang mata

  3. Nyeri otot dan sendi

  4. Muncul bintik-bintik merah pada kulit

  5. Mual dan muntah

  6. Perdarahan ringan seperti mimisan atau gusi berdarah

Langkah Pertolongan Pertama:

  1. Perbanyak Minum Air Putih
    Dehidrasi menjadi salah satu risiko terbesar bagi penderita DBD. Berikan cairan sebanyak mungkin, bisa juga dengan oralit atau jus buah segar untuk menjaga keseimbangan elektrolit.

  2. Kompres dengan Air Hangat
    Untuk menurunkan demam, hindari menggunakan obat tanpa resep dokter. Kompres air hangat lebih aman sambil menunggu penanganan medis.

  3. Berikan Istirahat Total
    Penderita DBD harus benar-benar beristirahat untuk membantu tubuh melawan virus.

  4. Pantau Tanda Bahaya
    Jika muncul gejala seperti muntah terus-menerus, sulit bernapas, kulit tampak pucat atau dingin, serta perdarahan yang tidak wajar, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Masih dari laman pafikeptambelan.org, masyarakat juga dianjurkan untuk tidak sembarangan memberikan obat penurun panas, terutama jenis aspirin atau ibuprofen, karena dapat memperparah risiko perdarahan.

Kesimpulan: Pertolongan pertama bukanlah pengganti pengobatan medis, tetapi dapat mencegah kondisi yang lebih parah. Segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan begitu muncul gejala DBD. Pencegahan tetap menjadi kunci utama, salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari nyamuk pembawa virus.

BACA JUGA :  PAFI Barito Dorong Peran Farmasi dalam Edukasi Kesehatan Masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.