Waspadai Penyakit yang Dibawa Tikus: Ancaman Kesehatan di Sekitar Kita

oleh -
oleh
Waspadai Penyakit yang Dibawa Tikus: Ancaman Kesehatan di Sekitar Kita 1
Ilustrasi gambar tikus (foto/depositphotos)

Tikus merupakan salah satu hewan pengerat yang sering ditemukan di lingkungan pemukiman, pasar, hingga fasilitas umum. Meskipun tampak sepele, tikus menyimpan potensi bahaya besar karena dapat menjadi pembawa berbagai jenis penyakit menular yang serius bagi manusia.

Menurut informasi yang dikutip dari laman pafitangerangkota.org, beberapa penyakit yang umum ditularkan oleh tikus antara lain:

  1. Leptospirosis
    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditemukan dalam urin tikus. Manusia bisa tertular melalui kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri otot, hingga gangguan hati dan ginjal.

  2. Salmonellosis
    Tikus dapat mencemari makanan dengan bakteri Salmonella melalui kotorannya. Jika dikonsumsi manusia, bakteri ini dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.

  3. Pes (Plague)
    Meski kini jarang terjadi, penyakit pes yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis dapat ditularkan oleh kutu yang hidup di tubuh tikus. Penyakit ini pernah menjadi pandemi besar di masa lalu dan tetap menjadi ancaman di daerah tertentu.

  4. Hantavirus
    Virus ini menyebar melalui partikel udara dari urin, kotoran, atau air liur tikus yang terhirup manusia. Infeksi hantavirus bisa menyebabkan gangguan pernapasan akut yang berisiko fatal.

Tim dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Tangerang Kota menekankan pentingnya kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan utama. “Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan rumah, menutup makanan dengan rapat, dan memastikan tidak ada tempat bersarang bagi tikus,” tulis pafitangerangkota.org dalam salah satu artikelnya.

Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan:

  • Menyimpan makanan dalam wadah tertutup rapat.

  • Menyingkirkan tumpukan barang yang tidak terpakai di rumah.

  • Menutup celah atau lubang tempat tikus bisa masuk.

  • Mengelola sampah rumah tangga dengan baik dan rutin.

BACA JUGA :  Mengokohkan Jantung Ketahanan: Tantangan dan Harapan dalam Akreditasi Layanan Kesehatan Militer Indonesia

Penyakit yang dibawa tikus sering kali tidak langsung terdeteksi karena gejalanya mirip dengan penyakit lain. Oleh karena itu, apabila mengalami gejala mencurigakan setelah kontak dengan lingkungan yang berpotensi terkontaminasi, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Untuk informasi kesehatan dan edukasi farmasi lainnya, kunjungi situs resmi PAFI Cabang Tangerang Kota di pafitangerangkota.org.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.