39 Desa di Kabupaten Kotawaringin Barat Rawan Pangan: Masyarakat Diminta Ikut Gerakan Menanam Pangan

oleh -
oleh
39 Desa di Kabupaten Kotawaringin Barat Rawan Pangan: Masyarakat Diminta Ikut Gerakan Menanam Pangan 1
Prof.Juni Gultom Kepala BappedaLitbang Kobar.

Pangkalan Bun (Dayak News) – Pangkalan Bun (Dayak News) – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (PAPPEDALITBANG) Prof. Juni Gultom menyampaikan bahwa 39 desa di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menghadapi risiko tinggi terkait ketahanan pangan.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara sosialisasi visi misi calon bupati dan wakil bupati Kobar yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kobar di salah satu kafe di Pangkalan Bun.

Juni Gultom menjelaskan bahwa tingkat ketergantungan pangan Kobar terhadap daerah lain masih cukup tinggi, yang memerlukan perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah ke depan untuk mengatasi permasalahan ini.

“Kobar masih bergantung pada pasokan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkan bahwa menurut statistik dan ketahanan pangan daerah, 39 desa di Kobar saat ini menghadapi potensi risiko rawan pangan. Oleh karena itu, masalah ketahanan pangan harus menjadi fokus dalam rencana pembangunan daerah, karena hal ini krusial karena ketahanan pangan ini sangat penting untuk keberlanjutan masyarakat.

Juni Gultom memberikan contoh bahwa meskipun beberapa masyarakat menanam padi, namun produksi lokal hanya mencukupi 3%, sedangkan 97% sisanya harus diimpor dari luar daerah.

Untuk mengatasi masalah ini, Juni Gultom mengusulkan agar masyarakat aktif terlibat dalam gerakan menanam pangan di pekarangan dan lahan kosong yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

“Melalui gerakan ini, kita dapat meningkatkan kemandirian pangan lokal,” katanya.

Ketidakmampuan desa-desa dalam memenuhi kebutuhan pangan juga semakin diperparah dengan berkurangnya lahan pertanian. Namun demikian, beberapa desa seperti Sebuai, Sungai Cabang, Desa Berambai Makmur, dan Teluk Pulai tetap menjadi lumbung beras di Kobar.

BACA JUGA :  Dinas Pendidikan Kobar Terapkan SPMB dengan Empat Jalur, Pastikan Transparansi dan Pemerataan Pendidikan

Berdasarkan analisis ini, Juni Gultom menegaskan perlunya perhatian serius dari pihak terkait, terutama sektor pertanian di Kobar, untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

“Kobar harus mewujudkan konsep food estate untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah ini,” tutupnya.(GST).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.