Pangkalan Bun Dayak (News) – Sebanyak 50 guru dan kepala sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari enam kecamatan di Kotawaringin Barat (Kobar) mengikuti pelatihan kurikulum muatan lokal. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kotawaringin Barat.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, pada 11 dan 12 September 2024, bertempat di Hotel Andika, Pangkalan Bun. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Ibu Ika Puji Rahayu, M.Psi.
Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Kepala Bidang Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Pengembangan Kurikulum, Bapak Ramat Trisdijanto, yang menyampaikan pentingnya penerapan kurikulum muatan lokal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat PAUD.
Dalam sambutannya Rahmad mengatakan bahwa Kurikulum Muatan Lokal dapat dikembangkan di sekolah. Kurikulum Muatan Lokal dikembangkan sesuai Perbup Kobar Nomor 24 Tahun 2024.
Terdapat 13 kearifan lokal yang dapat dikembangkan dan dijadikan kajian dalam pengembangan kurikulum. Muatan Lokal dikembangkan dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
Seperti bahasa dan sastra daerah, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, lingkungan alam/ekosistem, masakan tradisional, permainan tradisional dan lain-lain.
Pada pelatihan ini guru diajak untuk mengenal potensi disekitar sekolahnya yang kemudian disusun mejadi kurikumum. Selanjutnya kurikulum ditetapkan oleh kepala sekolah.
“Kurikulum bersifat fleksibel, artinya dokumen dapat dirubah dan disesuaikan dengan perkembangan jaman dan kebutuhan sekolah /peserta didik,” ujar Rahmad Trisdijanto.
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, perlunya mengevaluasi kurikulum dan tidak ada batasan waktu untuk merubah atau menyesuaikannya. Misalnya dalam 1 semester kurikulum dirubah dan disesuaikan dengan dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP).
“Misalnya pada semester pertama muatan lokalnya adalah kesenian tradisional dengan mengenalkan tarian-tarian tradisional. Semester berikutnya adalah mengenalkan makanan tradisional, misalnya kerupuk basah, lidah sapi, Coto Manggala dan lainnya,” terang Rahmad.
Rahmad berharap guru dan kepala sekolah dapat menyusun kurikulum muatan lokal yang selanjutnya akan diterapkan di sekolah masing – masing.
Diharapkan, melalui pelatihan ini, para guru PAUD dapat mengimplementasikan kurikulum muatan lokal dengan lebih efektif dan kreatif di sekola, sehingga peserta didik dapat belajar dengan konteks yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. (MRY)