Pangkalan Bun (Dayak News) – Penjabat (Pj) Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Budi Santosa, meresmikan Bundaran Bahari Kumai sebagai landmark baru yang melambangkan sejarah dan identitas Kota Kumai, Selasa (31/12). Acara ini dihadiri oleh unsur Forkopimda Kobar, Sekretaris Daerah Kobar Rody Iskandar, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Hasim Mualim, serta tokoh masyarakat Kumai.
Kepala Dinas PUPR Kobar, Hasim Mualim, menjelaskan bahwa Bundaran Bahari dirancang untuk mengingatkan masyarakat akan perjuangan sejarah Kumai melawan penjajahan. Desainnya menggabungkan elemen kapal dan ukiran khas yang merepresentasikan semangat dan kebanggaan masyarakat Kumai.
“Selain menjadi ikon kota, Bundaran Bahari ini juga mencerminkan semangat juang masyarakat Kumai dan dirancang sebagai daya tarik wisata. Pembangunannya hampir rampung, tinggal melengkapi lampu tambahan dan elemen estetika lainnya,” ujar Hasim.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Budi Santosa mengajak masyarakat untuk menjaga Bundaran Bahari sebagai milik bersama. “Bundaran Bahari bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga kebanggaan kita bersama. Mari kita rawat dan lestarikan landmark ini sebagai wujud rasa cinta terhadap daerah,” tegasnya.
Bundaran Bahari juga dirancang sebagai ruang terbuka hijau dan taman kota, yang diharapkan menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat serta daya tarik wisatawan luar daerah.
Dengan elemen kapal dan taman yang unik, Bundaran Bahari kini menjadi simbol identitas Kota Kumai. Pemerintah daerah optimis bahwa ikon baru ini akan memperkuat karakter budaya dan sejarah daerah, sekaligus meningkatkan potensi wisata di Kotawaringin Barat.(GST).