Pangkalan Bun (Dayak News) – Dalam menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, pendakwah ternama Buya Yahya menyerukan kepada masyarakat agar tidak tergoda oleh praktik politik uang. Buya Yahya, melalui kanal YouTube Al Bahjah TV, menekankan pentingnya menjaga integritas dan tidak terpengaruh oleh iming-iming uang dari para calon kepala daerah.
Ia menyebut praktik politik uang, terutama yang dikenal sebagai “serangan fajar,” sering kali dilakukan oleh calon yang ingin mengamankan suara. Fenomena ini, menurut Buya Yahya, bisa merusak proses demokrasi dan mengancam kestabilan negara jika tidak diwaspadai.
“Menerima uang dari calon pemimpin sama saja dengan menjual suara dan melanggar prinsip kejujuran. Ini bukan sekadar kesalahan kecil, tapi kesalahan besar yang dampaknya bisa merusak tatanan negara,” ujarnya dalam ceramah yang disampaikan pada Senin, 6 November 2024.
Buya Yahya juga menekankan bahwa uang yang diberikan sebagai “amplop politik” bisa membuat pemilih merasa terikat untuk memilih calon tertentu, sehingga keputusan yang diambil bukanlah keputusan yang jujur dan murni dari hati. Ia menegaskan bahwa praktik semacam itu hanya akan memunculkan pemimpin yang kurang amanah.
“Jika seseorang sudah terlanjur menerima uang tersebut, saya sarankan untuk segera bertaubat. Caranya adalah dengan tidak memilih calon yang telah memberikan uang tersebut pada saat hari pencoblosan. Itu bentuk taubat untuk tidak mendukung perilaku buruk,” tegasnya.
Dalam pesannya, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa calon yang berusaha membeli suara cenderung akan menggunakan berbagai cara untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan saat terpilih nanti. Menurutnya, cara ini bisa saja merugikan rakyat karena uang negara bisa disalahgunakan untuk mengganti “modal” yang telah mereka keluarkan.
Ia menutup ceramahnya dengan mengajak masyarakat untuk tetap teguh menolak politik uang dalam segala bentuk.
“Kalau ada yang memberi, tolak! Jika sudah terlanjur diterima, pastikan untuk tidak memilih mereka sebagai bentuk perlawanan terhadap perilaku yang merusak demokrasi dan kesejahteraan bangsa,” tutup Buya Yahya.
Dengan seruan ini, Buya Yahya berharap masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menentukan pilihan dan ikut menjaga moralitas serta integritas dalam proses demokrasi Pilkada 2024.(GST).