Pangkalan Bun (Dayak News) – Kepala Desa Tanjung Putri, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kotawaringin Barat (Kobar), Eli Sapitri, S.Pd., bergerak cepat dan sigap dalam menangani banjir rob yang melanda wilayahnya sejak awal Desember 2024. Banjir yang sering datang secara tiba-tiba, terutama pada sore atau malam hari, berdampak signifikan pada aktivitas warga serta merendam puluhan hingga ratusan rumah di beberapa titik pemukiman.
Dalam acara Pengukuhan Kepala Desa dan BPD se-Kobar yang digelar di Gedung Antakusuma, Pangkalan Bun Park, Eli Sapitri menyampaikan perkembangan situasi terkini terkait banjir rob yang terjadi di Desa Tanjung Putri. Berdasarkan laporan terakhir, pada 10 hingga 14 Desember, sebanyak 26 rumah warga terdampak dengan ketinggian air yang bervariasi. Namun, kondisi memburuk di periode 11 hingga 14 Desember, di mana jumlah rumah terdampak meningkat tajam menjadi 110 rumah.
“Banjir ini memang datang secara tidak menentu, kadang sore, malam, atau bahkan dini hari. Situasi ini menyulitkan warga untuk melakukan antisipasi penuh. Meski demikian, kami tetap berusaha meminimalisir dampaknya dengan langkah-langkah cepat,” ujar Eli Sapitri Senin 16 Desember 2024.
Meski banjir terus berulang, sebagian besar warga memilih bertahan di rumah mereka masing-masing. Hal ini disebabkan sifat banjir yang cepat datang dan cepat pula surut. Eli menjelaskan bahwa warga lebih memilih mengamankan barang-barang di dalam rumah ketimbang melakukan evakuasi sementara.
“Kami memahami situasi warga yang masih bertahan. Ini karena banjirnya tidak selalu tinggi dan cenderung surut dalam waktu tertentu. Namun, kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada, terutama jika intensitas hujan tinggi dan air pasang semakin meningkat,” jelas Eli Sapitri.
Dalam menghadapi banjir rob ini, Eli Sapitri menegaskan bahwa Pemerintah Desa Tanjung Putri telah mengambil berbagai langkah antisipatif. Koordinasi dengan masyarakat setempat dilakukan secara rutin, baik dalam penyediaan informasi maupun tindakan pencegahan.
“Pemerintah desa telah menyiapkan langkah-langkah konkret seperti pembersihan saluran air, pendataan warga terdampak, dan memantau titik-titik banjir kritis. Kami juga melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten, agar penanganan banjir bisa lebih efektif,” tambahnya.
Eli juga menekankan pentingnya gotong-royong dalam menghadapi bencana ini.
“Jauh-jauh hari kami sudah menyampaikan kepada warga untuk menjaga lingkungan, membersihkan saluran drainase, dan tetap siaga. Jika situasi memburuk, kami akan segera berkoordinasi untuk melakukan evakuasi.”
Banjir rob yang terus berulang menjadi permasalahan serius di Desa Tanjung Putri. Eli Sapitri berharap adanya solusi jangka panjang dari pihak-pihak berwenang, termasuk pembangunan infrastruktur pendukung yang mampu mengatasi banjir secara permanen.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu kami dalam menyiapkan solusi yang lebih konkret dan berkelanjutan, seperti pembangunan tanggul atau peninggian pemukiman di titik-titik rawan banjir. Ini penting agar warga kami bisa hidup dengan tenang tanpa harus khawatir banjir terus datang,” ujar Eli penuh harap.
Hingga hari ini, situasi banjir di Desa Tanjung Putri masih dalam tahap pemantauan. Intensitas hujan yang tinggi serta pasang surut air laut membuat pemerintah desa bersama warga harus tetap siaga penuh. Namun, berkat kepemimpinan Eli Sapitri yang tanggap, situasi tetap terkendali dan kerjasama antarwarga berjalan dengan baik.
Eli Sapitri menutup pernyataannya dengan mengapresiasi semangat warganya yang tetap solid dan mendukung upaya pemerintah desa. “Alhamdulillah, situasi sejauh ini masih terkendali. Semua ini berkat kebersamaan kita dalam menghadapi tantangan ini. Mari kita terus waspada dan bekerja sama demi keselamatan bersama,” tutupnya.(GST).
