MENENGOK KERAJINAN KAYU (HANDY CRAFT) YANG SIAP DIPASARKAN HASIL KREASI NAPI LAPAS KELAS IIB PANGKALAN BUN

oleh -
oleh
MENENGOK KERAJINAN KAYU (HANDY CRAFT) YANG SIAP DIPASARKAN HASIL KREASI NAPI LAPAS KELAS IIB PANGKALAN BUN 1
Warga binaan Lapas Kelas II B Pangkalan Bun membuat kerajinan.

Pangkalan Bun (Dayak News) – Suara dengung mesin bubut kayu dan pukulan palu menderu bertalu menjadi satu. Di balik jeruji penjara, sebuah bangunan sebesar 6×8 di Ruang Kegiatan Kerja Lapas Kelas II B Pangkalan Bun menjadi ruang paling tersibuk.

Potongan Potongan Kayu, mahoni dan akasia yang bertumpuk di salah satu sudut diangkut satu per satu oleh Warga Bianan. Tanpa diberi komando sekalipun, terlihat antusias warga binaan pilihan ini dengan sigap menyelesaikan tahap demi tahap kerajinan kayu tersebut.

MENENGOK KERAJINAN KAYU (HANDY CRAFT) YANG SIAP DIPASARKAN HASIL KREASI NAPI LAPAS KELAS IIB PANGKALAN BUN 2

Dengan menggunakan mesin-mesin using craft milik Lapas, Warga Binaan yang memiliki keterampilan mengolah bahan mentah, membentuk kayu dengan mesin buburt hingga kemudian di proses dengan telaten menjadi perabot perlengkapan rumah tangga dan hiasan lampu Lainnya.

Dalam sebulan, warga binaan pilihan tersebut bisa menghasilkan puluhan kerajinan. Seperti, asbak, guci, miniatur lampu hias dan perabotan lainnya. Hasil kerajinan mereka, nantinya akan dipasarkan ke masyarakat baik secara langsung ataupun melalui media online.

“Di sini ada sekitar 30 Warga Binaan yang dilatih Keterampilan sesuai dengan bakat dan minat masing masing warga binaan salah satunya adalah keterampilan bidang handy craft. Mereka orang orang pilihan karena nggak semuanya bisa membuat kerajinan. Pengerjaan mulai kayu mentah sampai barang jadi hingga siap untuk dipasarkan, semua dikerjakan di Lapas Ini,” kata Doni Handriansyah, Kepala Lapas Kelas II B Pangkalan Bun.

Kehidupan di balik jeruji penjara tentu saja mengekang interaksi warga binaan yang mendekam di lapas. Meski begitu, pelatihan bertahap dan konsisten yang diberikan Lapas Pangkalan Bun itu mampu merubah pola pikir dan tangan kreatif para warga binaan ini menjadi lebih positif dan produktif.

BACA JUGA :  SETIAP AKAN MEMASUKI RUANGAN ANGGOTA POLSEK ARUTA RUTIN LAKUKAN CUCI TANGAN
MENENGOK KERAJINAN KAYU (HANDY CRAFT) YANG SIAP DIPASARKAN HASIL KREASI NAPI LAPAS KELAS IIB PANGKALAN BUN 3

“Kita rutin berikan pelatihan kepada Warga Binaan, saat ini kita juga sudah mengembangkan keterampilan dan bakat Warga Binaan pada bidang tertentu melalui Sarana Asimilasi dan Edukasi, misalnya saja pengembangan sayuran selada melaluli budidaya hidroponik, pada bidang perikanan ada budiadaya ikan lele, bidang jasa menjahit, tata boga (Bakery) dan bidang meubelair”, lanjut Doni

Upaya Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Bun tak berlebihan, ia hanya ingin membantu warga binaan bisa terlepas dari jeratan masalah ekonomi yang dinilainya memicu para narapidana melakukan lagi tindak kejahatan.

Setiap kerajinan yang dihasilkan warga binaan, kata Doni, diberi upah sesuai kesepakatan dan sistem pembayaran yang disesuaikan dengan aturan Lapas Pangkalan Bun.Tak hanya itu, warga binaan yang telah bebas dari hukuman juga tetap memiliki ruang untuk membuka peluang usaha pada bidang handy craft.

“Mayoritas warga binaan itu terjerat masalah kriminal lantaran masalah ekonomi. Tujuannya jika warga binaan diberikan keterampilan baru maka mereka memiliki bekal keterampilan yang bisa dikembangkan saat sudah bebas,” pungkasnya. (YPN/ADI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.